Cari Blog Ini

Rabu, 10 November 2010

The First Debut


"Ya silahkan saja perkenalkan dirimu!" Ryuji Watanabe menatap tajam penuh selidik gadis sintal yang duduk di depannya.

"Namaku Lee eun byong umurku 19 tahun aku berasal dari chosan korea utara." Suara Lee eun byong terdengar sedikit gementar, kepalanya tertunduk tak berani menatap langsung tuan Ryuji Watanabe.

Lee eun byong yang sebenarnya cantik, menjadi terlihat kurang cantik dan seksi dengan balutan kemeja dan rok longgar yang modenya sudah ketinggalan zaman beberapa tahun lalu.

Bajunya berwarna gelap, kontras dengan kulitnya yang putih mulus tanpa cacat. Gaya rambutnya yang panjang bekepang dua khas negeri komunis korea utara juga menjadikannya terkesan kuno dan norak.

Sedangkan rok yang dikenakan Lee eun byong cukup panjang di bahagian bawah sehingga kakinya yang sebenarnya jenjang terlihat kurang mencabar. Hanya pantatnya yang bulat terdorong ke atas yang masih tidak dapat disembunyikan oleh roknya, sangat menggiurkan mata yang memandang.

Tapi tentu saja dari semua keindahan tubuh memikat Lee eun byong, yang paling menarik adalah buah dadanya yang membusung dan ranum, sangat menggairahkan,

Sosok Ryuji Watanabe memang patut disegani sebagai salah satu tokoh Yakuza di daerah Shibuya sorot matanya yang tajam memang sangat berkharisma, ditambah lagi sekujur badannya yang penuh ornamen tatto klasik khas ahli yakuza. Nampak kelingking sebelah kirinya sudah buntung entah karena peristiwa apa.

"Hmm .. lalu apa lagi ..?! cepat jangan buang-buang waktuku "Suara serak bernada dingin menusuk Ryuji Watanabe memecah kesunyian diruangan itu. Walaupun sepintas penampilan Lee eun byong terlihat sangat kuno dan norak, tetapi sebagai seorang yang sudah lama berkecimpung didunia hitam, Ryuji Watanabe langsung dapat melihat dengan jelas kecantikan luar biasa yang tersembunyi di sebalik penampilan Lee eun byong.Ia hanya berpura-pura sama sekali tidak tertarik untuk bisa mendapatkan kontrak kerja dengan harga yang sangat murah dari calon korbannya ini yang masih sangat naïf.

"Tinggiku 165 Cm beratku 52 Kg saiz dadaku 34 C golongan darahku AB, aku pernah bermain di suatu persembahan drama sekolah di kampung halamanku." Lee eun byong menarik dalam-dalam nafasnya. Entah fikiran gila dari mana yang akhirnya membawa dirinya ke tempat rumah produksi film porno ini.

"Hmm ... kamu pendatang illegal dari korea utara. Walau kes mu remeh, tapi jika sampai kamu dideportasi kembali ke negaramu kamu bisa dieksekusi dengan tuduhan mata-mata.Sebenarnya dari interview ini, aku rasa kamu tidak sesuai kamu hanya akan buang-buang waktu dan uangku saja. Nah sekarang sila keluar. Taro antar nona ini keluar! "Ryuji Watanabe memerintahkan anak buahnya untuk mengantar Lee eun byong.

"Sebentar tuan, aku pernah mendapat peranan utama dan aku suka bermain drama di sekolahku dulu. Lagi pula hanya ini saja harapanku tuan, tolong pertimbangankan lagi tuan. "Lee eun byong cuba sekali lagi meyakinkan boss mafia itu.

"Gadis bodoh .... Kamu pikir peranan amatur mu di negrimu itu kepada ..?! Anda sedar ngga ..?!! Kamu ini akan main film porno! Ngerti kamu ..?! Aku tidak pernah memaksa orang. Aku cuma butuh pemain yang profesional yang pantas di bayar tinggi. Watak bicaramu saja masih canggung begitu hanya akan buang waktu saja. Anda tahu tidak kos pengeluaran sebuah filem porno? Untuk pelakon profesional sahaja yang aktingnya sempurna sudah menghabiskan biaya 500 ribu yen belum termasuk honor pemainnya. Sudahlah lebih baik urungkan niatmu lagi pula aku tidak mahu terlibat perkara undang-undang dengan memperkerjakan pendatang illegal sepertimu. "Ryuji Watanabe tetap tidak mengubah keputusannya.

"Tolonglah tuan aku sangat memerlukan banyak wang untuk bayaran ibuku di kampung halaman. Aku bersedia menerima apa saja syarat tuan. "Lee eun byong masih berusaha sekuat tenaga kembali meyakinkan boss mafia itu.

"Dasar keras kepala, Oke aku pertimbangkan lagi. Anda dengar baik-baik dulu syarat-syaratnya Taro, cuba kamu jelaskan semuanya kepada nona ini. "Setelah terdiam beberapa saat akhirnya Ryuji watanabe angkat bicara.

"Baik nona, sebagai pelakon filem porno, anda harus dituntut bersikap alami tanpa dibuat-buat ekspresimu dituntut harus benar-benar merangsang birahi penonton. Setiap salah dialog atau gerakanmu salah, adalah suatu pembaziran kos pengeluaran. Anda juga harus kooperatif dengan pengarah dan lawan mainmu. Juga wajib menyanggupi apapun tema filem kami. Adapun tema filem rumah produksi kami adalah pemerkosaan, gangbang, enema, beastility, exhibitionist, dan bukkake. Kalo kamu tidak faham istilah istilah tadi nanti dapat kamu pelajari di surat kontraknya disana akan diterangkan satu persatu secara detail. Selain itu, yang terpenting kamu juga harus lulus test kesihatan untuk mencegah penularan penyakit HIV atau penyakit mematikan yang lain. Satu lagi kerana kamu pendatang illegal, kami tidak menanggung akibatnya jika suatu saat kamu tertangkap pihak polis pada saat syuting. Walaupun usaha filem porno adalah sah di Jepun, tapi ada pengecualian jika syuting dilakukan di kawasan awam khususnya pada filem bergenre exhibitionist paham ..?! kalo kamu keberatan dengan syarat-syarat kami sila berundur kami tidak pernah memaksa. Aku lihat kamu gadis baik-baik, apa alasanmu mau bergabung dengan kami ..? Apa kamu pernah berhubungan sex dengan lelaki dahulu ..? "Sebenarnya Taro merasa hairan juga dengan kenekatan Lee eun byong

"Saya pernah berkaitan dan masih berkaitan dengan rakan-rakan lelaki saya. Saya butuh uang banyak dalam sekejab kerana ibu saya sedang butuh biaya berobat. Tapi saya juga tidak mahu melacurkan diri kerana takut kena penyakit lagi pula cukup untuk kali ini saja.Satu lagi, kalo boleh lawan main saya adalah teman lelaki saya bagaimana ... boleh ..? "Dengan penuh harap, Lee eun byong berharap Park Ji Sun kekasihnya boleh menjadi partnernya.

"Ha .. ha .. ha ... berani-beraninya kamu tawar menawar. kamu pikir kamu siapa hah! Bermain film porno itu tidak semudah yang anda bayangkan tahu ..?! untuk tampil telanjang bulat didepan satu orang lain saja kamu akan merasa malu luar biasa. Sedangkan untuk main film porno paling sedikit kamu harus bugil dihadapan 5 orang disamping itu kamu juga harus ngesex didepan orang. Kalo kamu aku mungkin percaya kerana kamu cewek memekmu cuma pasif menerima tapi kalo cowokmu aku tidak yakin tekanan psikologi rasa malu akan membuat kontol cowokmu ngga bakal bisa ngaceng. Tapi it's Ok aku suka sikapmu kebetulan kami juga masih kekurangan pemain lelaki. Bawa teman priamu kemari sebelum kami putuskan untuk menerima atau menolaknya. "Taro tertawa tergelak-gelak mendengar tawaran Lee eun byong.

"Terimakasih tuan, saya rasa teman lelaki saya boleh kami sering bercinta. Dia tetanggaku dari kecil kami sama-sama dari korea utara. "Lee eun byong akhirnya bernafas lega.

"Nah sekarang kita coba mulai casting awal, Copot semua bajumu aku ingin melihat apakah tubuhmu memenuhi syarat." Dengan ekspresi suara yang masih tetap datar dan dingin Ryuji Watanabe memerintahkan gadis didepannya itu untuk segera melucutkan busananya sendiri.

"Ba .. baik tu .. an." Walaupun dari awal Lee eun byong sudah menyedari risikonya, tapi tetap saja jantungnya berdegup lebih kencang. Baginya baru kali ini ia harus tampil tanpa busana di depan lelaki lain selain Park ji sun kekasihnya.

Dia pun pelan-pelan menurunkan bajunya sambil tetap menyilangkan tangannya didepan dada menutupi dadanya yang montok itu. Ryuji watanabe dan Taro tidak berkelip memelototi tubuh molek Lee eun byong yang pelan-pelan mulai tersingkap.

Pertama-tama bahunya yang kelihatan dengan tali bh-nya yang juga berwarna merah, kemudian punggung dan selanjutnya perut mulusnya. Tetapi Lee eun byong sendiri tetap menyilangkan tangannya di depan dada

"Tuan .. sudah cukup yah .. segini aja. "

Ryuji watanabe dan Taro sendiri sudah tidak tahan "Belum tadi kami bilang khan copot semuanya sampe telanjang bulat, nah ayo buka behanya. Kami mahu lihat toked kamu ". Lee eun byong cuma tertunduk lesu

Lee eun byong menarik behanya dan memperlihatkan sepasang payudaranya yang montok sempurna. Lee eun byong memakai bh yang mempunya kaitan di depan sehingga dapat dibuka dengan cepat. Ryuji watanabe dan Taro tampak terkesima melihat pemandangan indah di hadapannya.

Payudara Lee eun byong nampak bulat kenyal dan mengacung kencang dengan puting berwarna pink kecoklatan yang menjulang. Ditambah dengan perutnya yang rata sehingga payudaranya kelihatan besar.

Itu semua sebab Lee eun byong rajin sukan untuk menjaga tubuhnya. Nampak jemari Lee eun byong mulai sedikit bergetar ketika akhirnya tinggal bra berendra dan seluar dalam berwarna merah saja yang tertinggal

"Hayo ... jangan ragu-ragu waktu kami terhad." Suara Taro kembali memecahkan keheningan.

Meski suhu udara cukup dingin, Peluh sebesar biji jagung meluncur deras dari pelbagai pori-pori tubuh Lee eun byong. Jemarinya semakin gementar keras ketika meloloskan seluar dalam sebagai kain terkini penutup tubuhnya.

Tubuh Lee eun byong kini telah bugil total di depan Ryuji Watanabe dan anak buahnya. Lee eun byong merasa sangat risih. Tubuh telanjangnya kini dijelajahi secara detail inci demi inci oleh tatapan penuh selidik.

Walaupun sudah sering ia bertelanjang bulat di depan Park Ji sun kekasihnya, tetapi untuk berbugil didepan lelaki lain selain pacarnya cuma sekadar rancangan semasa terpikir untuk bermain sebagai artis film porno dadakan.

Dan benar seperti yang Taro katakan tadi ternyata beban psikologi rasa malu yang sangat dahsyat menjadi halangan yang rasanya mustahil untuk dilupakan.

"Hmm ... lumayanlah, cuba berputar .. ya cukup tahan." Lee eun byong terkesiap tubuhnya menggelinjang kegelian ketika secara tiba-tiba dari belakang tangan Taro menyelusup melewati belahan pantatnya dan merabai kemaluannya yang gundul seperti bayi.

Baru kemarin Lee eun byong mencukur habis bulu-bulu kemaluannya ia merasa risih dengan kelebatan bulu-bulu kelaminnya. Belum sempat menyesuaikan diri dengan keadaan itu, kembali tubuhnya dipaksa menerima sensasi rasa geli yang lain, ketika dengan kasar jari-jari Taro memilin-milin puting susu Lee eun byong cuba merangsang puting susunya untuk tetap tegang mengacung.

"Nanti pentil lo harus tetap diusahakan tegang mengacung seperti ini memahami ..?!! Kata Taro sambil memilin-milin kedua pentil susu Lee eun byong sampai sedikit memanjang dari saiz yang sebenarnya gadis itu menggeliat kegelian mendapat perlakuan seperti itu.

"OK .. cukup sekarang kamu boleh berpakaian kembali. Ini ada ubat penumbuh rambut. Bulu-bulu jembutmu harus dibiarkan lebat sebab selera pasar film porno memang menghendaki demikian. Nanti kalo bulu jembutmu sudah tumbuh baru coba kau datang lagi kemari. Selera pasaran pelanggan film porno di Jepun berbeza dengan selera pasar bule. Ini memang salah satu ciri perindustrian film porno di Jepun. Dan ini surat rujukan klinik makmal perubatan untuk chek kesihatan. Sementara cukup sampai di sini, CV mu akan kami pelajari dulu. Ingat jangan cuba-cuba mempermainkan kami. Latar belakang akan kami semak kalo ada yang disembunyikan lebih baik beritahu dari sekarang mengerti ..?! Walaupun nada bicara Taro terdengar datar tapi jelas mengandungi erti penuh ancaman.

"Terima kasih tuan, saya permisi." Akhirnya Lee eun byong boleh menghirup nafas lega setelah melewati interview beberapa jam yang menegangkan. Dengan hati lebih ringan Lee eun byong melangkahkan kakinya dari tempat itu.

Sementara itu, beberapa pasang mata nampak mengawasi pemergian gadis itu dari balik jendela. "Dasar bodoh, baru kali ini aku ketemu orang setolol dia." Ryuji Watanabe tersenyum licik. Dari balik jendela, ekor matanya mengikuti kepergian gadis itu. "Kau Tau apa yang kupikirkan Taro?" Dengan penuh senyum licik dia bertanya kepada anak buahnya.

"Boss memang cerdas kita akan memanfaatkannya tanpa membayar sepeserpun. Tapi boss, terus terang apa aktingnya boleh sebagus Maria Ozawa? Dari wawancara aja, dia sepertinya belum ada pengalaman sama sekali. "Kata Taro sambil menuangkan sedikit sake dan dengan perlahan menghirupnya dengan nikmat.

"Wah kau belum terlalu pintar Taro, kau masih harus banyak belajar lagi. Aku tidak peduli pada aktingnya. Aku akan menempatkannya pada filem bergenre exhibitionist. Kau lihat Taro, ekspresi mukanya yang memerah menahan malu tadi benar-benar alami. Aku bisa merasakannya jika nanti dia harus bertelanjang bulat melenggang menyusur jalanan di shibuya yang padat. Ekspresinya pasti akan lebih sempurna dari saat ini. Aku dapat mencium bau wang yang sangat banyak pada dirinya dan filmnya akan menjadi filem porno yang sempurna. "Asap rokok tipis perlahan keluar dari sudut bibir Ryuji Watanabe sang gembong Yakuza

"Tapi Boss bukankah sekarang Genre Exhibitionist sudah dilarang ..? Belum lama Asahi miura tertangkap tangan ketika sedang syuting di lori sampah bahkan sampai sekarang Hamada bossnya masih belum boleh keluar walaupun sudah membayar peguam mahal. "Dengan nada berhati-hati Taro berusaha mengingatkan bossnya.

"Cuih jangan samakan aku dengan Hamada dia cuma anak kemarin sore yang baru terjun di dunia hitam, Setelah si tua bangka Uzume bapanya mampus klan pimpinannya semakin merosot saja reputasinya. Waktu dia merangkak aku sudah jadi penguasa di sini. Taro ..., gadis itu dan kekasih bodohnya adalah pendatang gelap dari korea utara. Kita tak perlu bimbang. Tidak akan ada resikonya sama sekali. Sekiranya berlaku sesuatu polis tak akan berani menangkapku. Ingat aksi kita tahun lalu ..? kalo bukan jasaku si tua bangka Hideki tidak akan menjawat kedudukan sebagai menteri. "Dengan dada membusung tangannya meraih kendi botol sake dan langsung menenggaknya dalam sekali telan.

"Wah akal boss memang cemerlang pantas menyandang gelaran ular beracun dari Shibuya." Walaupun sudah bertahun-tahun mengikuti Ryuji Watanabe, Taro masih belum sepenuhnya bisa menebak siasat-siasat licik bossnya.

Sementara itu ... ..

"Gila lo, aku sama sekali tidak mengizinkanmu." Mencari wang adalah tugasku lagipula masih banyak cara lain. "Park Ji sun bagaikan tersengat listrik ribuan volt ketika mendengar idea kekasihnya untuk bermain dalam sebuah filem porno. Dirinya sama sekali tidak menyangka kekasihnya bisa memiliki idea segila itu.

"Ji sun dengar aku ..!! kita sudah hampir setahun di sini. Tapi kita masih belum punya apa-apa penagih hutang sudah mula menagih hutang ayah untuk membiayai pelarian kita.Sedangkan kita belum sepeserpun menghantar wang. Bahkan kamu sudah berulah dengan meminjam wang dari para berandalan itu untuk berjudi. Belum lagi Ibuku sakit di kampung.Apa kamu pikir dengan menjadi pekerja kilang boleh mencukupinya ..? Ingat kita sudah diberi masa 1minggu untuk menjelaskan bil sewa apartemen atau kita akan menjadi gelandangan. "Lee eun byong terus terang bingung dengan tindakannya.

Disatu sisi sebenarnya hati nuraninya menjerit tetapi disisi lain keadaan memaksanya untuk menerima pekerjaan yang memalukan itu. Semua jalan rasanya sudah buntu. Sementara itu Park ji sun hanya tertunduk lesu menyedari ketidak berdayaannya.

"Brak ... Brak ... Brak ...!!! Park Ji sun keluar kau atau kami yang akan memaksa masuk!! "Pasangan itu terloncat kaget ketika tiba-tiba pintu apartmennya digedor-gedor oleh segerombolan orang

"Cepat sembunyi, biar aku yang menemuinya mereka tak akan memukul wanita." Dengan cemas Lee eun byong menyuruh kekasihnya itu untuk segera bersembunyi. Setelah mengambil nafas dalam-dalam beberapa kali akhirnya ia memberanikan diri membuka pintu.

"Ada apa sih berisik sekali kalian ... .!!!" Mata Lee eun byong cuba melotot. Mulut mungilnya meruncing cuba mengherdik gerombolan berandal teri itu.

"Heh .. cewek sialan mana cowok lo.?!! suruh keluar dia ... cepat ..!!!." Pimpinan gerombolan itu dengan tidak kalah galaknya balas menghardik sambil menyeruak masuk.

Tenaga Lee eun byong tidak cukup kuat untuk menahan pintu. Gerombolan itu terdiri dari 5 orang. Semuanya lelaki dengan dandanan lusuh. Dengan santai mereka melenggang masuk dan duduk-duduk seenak hatinya sambil mencomot makanan kecil dan minuman di dalam peti sejuk tanpa permisi kepada si empunya.

"Aku tahu, Park ji sun ..!! Lo sedang bersembunyi di lemarikan.?!! Baik aku punya banyak masa. Kita lihat siapa yang bertahan. Nampaknya cewek lo lumayan juga. Lo sudah menyiapkannya buat menemani kita ya ..?!! Kita lihat dulu bagaimana servisnya. Aku akan pertimbangkan untuk tidak mengira bunganya kalo servis cewek lo memuaskan kami ha .... Ha ... ha ... "Tangan-tangan mereka mulai usil mencolek-colek pantat dan payudara Lee eun byong

"Auuuwwwrg .... Bangsat .. kurang ajar kamu!!" Gadis itu sangat terkejut. Ia sama sekali tidak menyangka gerombolan itu nekat melakukan gangguan sexual terhadap dirinya.

"Bwaha .... Ha .... Ha ... .. dia tidak pake beha aku dapat merasakan pentilnya sudah ngacung di sebalik kemejanya." Gerombolan preman itu tertawa-tawa kegirangan.

"Jangan-ia juga tidak memakai seluar dalam. Ayo kita coba lihat. "Mereka mulai agresif merangsek maju memojokan Lee eun byong.

"Stop ... hentikan!!" Park Ji Sun akhirnya tidak sanggup melihat perlakuan gerombolan itu terhadap kekasihnya.

"Huh ... dasar kau lelaki kerdil masih punya nyali juga kau ..?!! Aku kira kau sengaja memberikan cewek lo untuk nyenengin kami. Hajar dia kawan-kawan "Dalam sekejap puluhan bogem mentah menghujani tubuh Park ji sun.

"Stop cukup .. hentikan ..!!! Kamu masih mahu wang kamu dibayar tidak?!! kalau masih mau cepat hentikan ..!!" Dengan putus asa Lee eun byong berusaha mati-matian cuba menghentikan tindakan brutal gerombolan itu.

"Kau beruntung kawan. Cewek lo masih mau menolongmu "Pipi park ji sun tampak membiru bekas hajaran gerombolan itu.

"OK aku mau dengar ... apa penawaranmu?" Pimpinan gerombolan itu duduk menyilangkan kakinya diatas meja dengan santai dan menyuruh anak buahnya menghentikan aksinya matanya menatap dengan tatapan mesum pada gadis yang berdiri dihadapannya.

"Berapa hutangnya pada kalian?" Dengan suara tercekat Lee eun byong memberanikan diri berkomunikasi dengan pimpinan gerombolan itu.

"Ah sedikit cuma 150 ribu Yen saja, Bila mau dijelaskan ..?" Dengan enteng pimpinan gerombolan itu menyebutkan jumlah hutang Park ji sun.

"Akhir Bulan depan ..." Sebenarnya Lee eun byong tidak begitu yakin akan janjinya. Tapi sudah tidak ada jalan lain lagi untuk menyelamatkan kekasihnya itu.

"Ha ... ha ... apa Akhir bulan depan? Keparat ini sudah menunggak hutang selama 3 bulan tanpa berniat baik menyicilnya barang sepeserpun kepada kami. Apa masih belum cukup ..?!!OK aku orangnya cukup berperasaan melihat kecantikanmu, aku akan mempertimbangkannya. Tapi kalo sampai bulan depan hutangnya menjadi 200 ribu Yen dan kalau kamu tidak sanggup membayarnya kau harus tidur denganku selama 1 minggu dan selanjutnya bekerja sebagai penari telanjang di kelab malam bossku bagaimana? Pemimpin preman teri itu tertawa-tergelak-gelak mendengar tawaran Lee eun byong

"Baik 200 ribu Yen kita sepakat." Lee eun byong menatap kosong. Fikirannya sangat kacau kata-kata persetujuannya meluncur begitu saja tanpa bisa dikontrolnya.

"Bagaimana keadaanmu?" Lee eun byong mendekati kekasihnya yang masih meringis kesakitan mereka berdua terdiam beberapa saat.

"Sebaiknya lo ngga usah ikut campur cepat kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini!" Dengan tatapan kosong menerawang dan suara bergetar Park ji sun berbisik sambil memeluk kekasihnya.

"Pergi kemana? kau ego kita berdua sudah sejauh ini melangkah. Kita hadapi bersama pasti bisa. Aku mohon dengarkanlah aku sekali ini saja kita sudah tidak ada jalan lain lagi. "Lee eun byong akhirnya tak mampu lagi membendung derai air matanya yang mengalir bercucuran dengan deras dipelukan kekasihnya. Hatinya begitu risau dihadapkan pada segala masalahyang datang secara bertubi-tubi.

"Dengan menuruti idea gilamu? Apa kau tidak malu? Bagaimana kalo ada orang di desa kita sampai ada yang tahu? Bagaimana nanti perasaan anak-anak kita kelak? Apa kau tidak mahu memikirkannya?!

"Peduli apa? Lagi pula tidak mungkin orang di desa kita sampai tahu. Tidak ada arus apa-apa maklumat yang boleh masuk di negeri komunis sampah seperti itu. Kita seharusnya bersyukur bisa lolos dari negeri terkutuk itu. Kelak jika kita sudah mendapat bayarannya kita kabur lagi ke negara-negara lain dan mula hidup baru di sana percayalah padaku.Kembali Lee eun byong berusaha meyakinkan kekasihnya.

"Tidak .. aku tidak sanggup harus melihatmu telanjang bulat di depan orang lain. Lebih baik aku tidak melihatmu sama sekali ..!!" Nampak Park Ji sun berusaha keras menahan air matanya untuk turun.

"Kau Egois dan jahat apa kau tega melihatku digauli orang lain selain dirimu? Aku sudah boleh meyakinkan bossnya supaya lawan mainku adalah kamu. Tolonglah aku dan dirimu sendiri. Kita sudah tidak ada cara lain lagi. lagipula cukup kali ini saja. Bayarannya sebanyak 5 juta Yen. Bayangkan dengan wang sebanyak itu. Kita boleh memulakan usaha baru dan hidup baru di negara-negara lain.

"Baiklah tapi cukup sekali ini saja. Dan ingat aku tidak melakukannya, supaya kamu tetap tidak disentuh oleh lelaki lain. "Dengan tertunduk lesu akhirnya Park Ji sun menyetujui idea kekasihnya itu.

Dengan lembut Lee eun byong mengucup kening kekasihnya. Belaian-belain lembut silih berganti menjelajahi seluruh lekuk tubuh masing-masing kedua insan manusia itu. Dan tak lama kemudian keduanya telah bergumul berpagutan mulut memancing birahi masing-masing.

Tangan Lee eun byong dengan nakal menjelajah masuk ke seluar pendek yang dikenakan kekasihnya. Kemaluan Park ji sun masih lemas, tapi sentuhan lembut kekasihnya, membuatnya perlahan menegang, elusan-elusan Lee eun byong membuat Park ji sun terangsang.

"Cewek nakal." Bisik Park ji sun mendengus sambil tersenyum lebar. Park ji sun melepas celana pendek yang ia kenakan sehingga lelaki itu kini telanjang bulat tepat di hadapan Lee eun byong. "Silahkan saja kalau begitu." Park ji sun mengedip pada kekasihnya.

Jari jemari Lee eun byong melingkar di batang kemaluan kekasihnya, dengan lembut ia menyentuh dan mengelus lembut zakar kekasihnya. Dengan mantap kemaluan Park Ji sun perlahan menegang seiring sentuhan mesra kekasihnya.

Penis Park ji sun bagaikan seekor ular yang tiba-tiba saja hidup dan bergerak sendiri, menegang dan membesar. Tak berhenti begitu saja, tangan Lee eun byong mencari-cari ke selangkangan kekasihnya dan meraih beg biji kemaluannya.

"Aku selalu menyukai sentuhanmu yang nakal," Park ji sun tersenyum mesra pada kekasihnya yang jelita. Jari jemari Lee eun byong bermain-main dan berputar di kantung kemaluan kekasihnya.

"Aku sendiri juga suka." Bisik Lee eun byong menggoda, lidahnya keluar dan menjilat bibir sendiri dengan binal, matanya kembali dituntun pada batang kemaluan kekasihnya yang menegang dengan cepat.

"Omong-omong, aku hanya memakai kemeja dan seluar jeans tanpa pakaian dalam." Lee eun byong berbisik dengan nada sangat menggoda

Park Ji sun tersenyum. "Dasar cewek nakal."

Park ji sun membiarkan kekasihnya bermain-main dengan beg biji pelirnya. Tiap sentuhan Lee eun byong terasa sampai ke tulang sungsum. Park ji sun mendengus penuh ghairah.

Lee eun byong memainkan beg biji pelir kekasihnya dengan penuh perasaan, ditimang dan dielus lembut, jemarinya yan lentik bergerak menyusuri bentuk bulat beg itu dan meremasnya pelan.

Lalu jemari Lee eun byong kembali menyusur ke batang zakar kekasihnya. Digenggamnya erat batang kemaluan Park ji sun bagaikan hendak memerah saripatinya sampai habis, genggaman jari-jari Lee eun byong bergerak naik turun menyentak-nyentak batang kemaluan kekasihnya sampai lelaki itu mengerang keenakan.

Tapi Park ji sun tak mau menyerah begitu saja, dengan sigap beliau meraih kemeja longgar yang dikenakan oleh kekasihnya.

Perlahan, ia meloloskan satu persatu kancing baju yang berkaitan di bahagian depan kemeja yang dipakai Kekasihnya lalu beralih kepada seluar yang dikenakannya, tak perlu waktu lama untuk melepaskannya.

Mata Park ji sun buas menatap keindahan tubuh kekasihnya yang kini juga sudah telanjang bulat di hadapannya.

Buah dada yang menakjubkan, saiz, bulat dan kencang dengan pentil susu yang menonjol ke depan seakan mencabar. Saat Lee eun byong bangkit gairahnya dan mula menuntut rangsangan tangan-tangan nakal Park ji sun.

Payudara montok itu bergerak naik turun dan bergoncang dengan indahnya. Puting payudara sudah membesar sebesar biji gundu berwarna merah muda yang dikelilingi oleh lingkaran berkarang lembut yang berada di puncak gundukan daging yang sangat menawan.

Saat pandangan mata Park ji sun tertuju pada buah dada kekasihnya, puting itu perlahan mengeras dan membesar, seakan pentil susu itu sudah bersiap akan dilumat oleh mulut Park ji sun.

"Montok banget ...." Bisik Park ji sun.

Lee eun byong tersenyum menggoda, Park ji sun tersekat ke dalam pelukan kekasihnya.Jemari Park ji sun membelai lembut pipi dan rambut si cantik yang memeluknya erat.Pandangan mereka saling berkaitan dan akhirnya bibir mereka saling terpagut. Lidah saling bertautan, saling menggilas dan saling menjilat.

Ketika akhirnya mereka saling melepas bibir, Park ji sun akan menyerang telinga dan menjilat daun telinga kekasihnya. Tubuh bugil kekasihnya yang cantik menggelinjang keenakan dan merinding luar dalam.

Park ji sun meneruskan ciumannya dan menjelajah ke bawah menuju leher kekasihnya yang panjang. Tangan Park ji sun juga tak tinggal diam dan menjelajah ke seluruh tubuh kekasihnya. Jemari Park ji sun perlahan mengelus dan meremas pantat kekasihnya yang bulat dan kencang.

Akhirnya tangan Park ji sun mendarat di bulat buah dada kekasihnya, mengelusnya dan melingkarinya lembut. Tangan Lee eun byong yang masih berada di batang zakar Ji sun kembali bergerak naik turun.

Tiba-tiba saja mulut Park ji sun turun ke bawah dan menyerang payudara kekasihnya, mencium dan menjilat sesuka hatinya. Si cantik itu langsung megap-megap tak berdaya dan merasakan nikmatnya rangsangan yang diberikan kekasihnya.

Bibir Park ji sun yang menghisap pentil susunya membuat tangan Lee eun byong yang masih berada di batang penisnya tersentak-sentak tak beraturan.

Mulut dan lidah Park ji sun bergerak lincah menikmati lezatnya puncak payudara kekasihnya yang kian menonjol. Tubuh wanita cantik itu melengkung dan menyuguhkan belon teteknya tepat di mulut kekasihnya.

Lee eun byong terus saja merintih keenakan saat lidah Park ji sun kian menggila dan menjilat kesana kemari. Tubuh Lee eun byong makin merinding kala tangan kekasihnya yang nakal menelurusi buah dada dan turun ke perut lalu makin turun lagi hingga sampai di gundukan manis bukit gundul kemaluannya yang baru di cukur sampai botak terakhir.

Satu jari Park ji sun dengan mudah melesak masuk ke dalam kemaluan Lee eun byong yang sudah basah dan hangat. Wanita molek itu menggeliat tak terkawal dan memainkan bibir vaginanya, cuba menikmati tusukan jari kekasihnya yang menjelajah masuk ke dalam bahagian terlarangnya.

Park ji sun mengocok kemaluan kekasihnya dengan jari jemarinya, cecair cintapun tak pelak lagi membanjir deras dan melumasi lobang kemaluannya.

Lee eun byong makin tak berdaya dan terus menggeliat kerana serangan ganda yang merangsang liang cinta dan buah dadanya yang ranum. Jari jemari si molek itu kian kencang menuntut batang kemaluan kekasihnya agar terus membesar dan boleh akan dimasukkan ke dalam lobang kemaluannya.

"Sekarang!" Desis Lee eun byong sambil memejamkan mata terbakar nafsu birahi. "Berikan padaku sekarang, sayang! Sekarang! "

Park ji sun melepaskan pagutannya dari buah dada kekasihnya, mulutnya sekali lagi mencumbu bibir kekasihnya dan lidahnya menjelajah masuk ke dalam rongga mulutnya.

Kaki Lee eun byong merenggang kian lebar, terbuka hanya untuk kekasihnya. Tangan Park ji sun meraih gundukan lembut di dada kekasihnya dan meremasnya dengan gemas.

Lee eun byong meringis kesakitan bercampur nikmat, dia menggeliat sambil membimbing batang kemaluan kekasihnya ke arah bibir kemaluannya yang kian terbuka.

Batang zakar Park ji sun yang sudah tegang membuka bibir kemaluan kekasihnya dengan mudah, melesak masuk perlahan-lahan melebarkan liang yang tadinya rapat dan basah.

Lee eun byong melenguh keras, tubuhnya menggigil gementar apabila kekasihnya melesakkan zakar ke dalam liang kenikmatannya. Penis kekasihnya itu terasa sangat tegang dan kenyal menyesaki liang kenikmatannya yang rapat dan kecil.

Park ji sun menyentak kemaluannya yang terasa sangat nyaman berada di dalam liang kemaluan kekasihnya. Jari jemari Lee eun byong berpindah dari selangkangan Park ji sun dan meramas pantat kekasihnya yang keras dan kencang.

"Terusss, sayang!" Desah Lee eun byong setengah berbisik, "lebih dalam, lebih dalaaammm!!"

Park ji sun melepaskan remasannya pada payudara Lee eun byong, ia lalu bersangga pada siku tangannya sambil tersenyum penuh kepuasan pada kekasihnya yang berada di bawahnya melenguh manja.

Park ji sun masih boleh merasakan puting payudara kekasihnya semakin mengeras di bawah desakan dadanya sendiri, tubuh indah kekasihnya menggeliat erotis saat ia makin giat melesakkan penisnya dalam-dalam.

Melihat kekasihnya mulai panas, Park ji sun menarik pinggulnya ke belakang, batang kemaluan park ji sun tertarik hingga menyisakan hujung gundul kepala penisnya yang seperti topi baja yang masih terkunci di dalam hisapan kelamin kekasihnya.

Lalu dengan kelajuan penuh Park ji sun menghentakkan badan ke depan dan menggalakkan seluruh batangnya masuk semula ke dalam liang kemaluan kekasihnya dengan sekuat tenaga.

Lee eun byong melenguh lagi dan menggerakkan kepalanya dengan liar saat zakar milik kekasihnya mulai masuk dan melesak ke dalam kemaluannya.

Ketika Park ji sun menarik batang kemaluannya keluar, Lee eun byong hampir-hampir menjerit kerana dinding kemaluannya yang didesak melebar oleh kepala zakar yang berbentuk mirip topi baja.

Ujung kepala kemaluan park ji sun tersepit erat tak mau lepas. Park ji sun akhirnya kembali menusuk lobang kemaluan kekasihnya lagi dalam-dalam.

Pencerobohan kenikmata perlahan kemaluan Park ji sun membuat Lee eun byong mengeluarkan pekikan nikmat yang lirih. Liang kemaluannya yang rapat meramas-ramas kemaluan kekasihnya dengan giat yang membuat batang zakar itu makin mengeras sempurna.

Pinggul Park ji sun disentakkan ke dalam, lalu ditarik keluar, dan dilesakkannya lagi batang kemaluannya ke dalam liang kemaluan kekasihnya yang sudah pasrah.

Begitu terus berulang-ulang. Tangan mungil Lee eun byong meramas pantat kekasihnya yang keras, ia menancapkan kukunya dengan liar kerana terangsang hebat.

Tiap kali batang zakar kekasihnya dipam keluar masuk, jari jemari Le eun byong mendesaknya agar bergerak lebih cepat dan menusuk lebih dalam. Kaki wanita cantik yang jenjang itu mengunci pinggang Park ji sun dengan rapat seakan tak mau lepas dari persetubuhan yang membuatnya terangsang hebat.

Lee eun byong mengerang dan menggelinjang di bawah desakan bertubi-tubi batang kemaluan yang membuka dan menutup liang kemaluannya dengan penuh rangsangan yang nikmat.

Tanpa malu-malu wanita cantik itu menjepit pinggang kekasihnya dan meminta lagi. Penis Park ji sun menggali lebih dalam lagi ke dalam liang kemaluan kekasihnya.

Lee eun byong terus menggeliat dan menggigil di balik dekapan Park ji sun, buah dadanya yang mulus terus mengelus dada kekasihnya. Puting susunya yang tegang seakan ingin menancap ke atas.

Pantat Lee eun byong bergerak seirama dengan gerakan menusuk yang dilakukan oleh kekasihnya, tiap kali zakar itu menancap ke bawah, pantat wanita cantik itu membumbung ke atas menyambut tiap lesakan agar masuk lebih dalam.

Lee eun byong tidak lagi merintih, ia kini melenguh nikmat tiap kali tubuh mereka bertumbukan, tubuh indahnya melejit-lejit dengan binal tiap kali kemaluan kekasihnya melesak ke dalam liang kenikmatannya.

Tiba-tiba saja Park ji sun tersekat menimpa tubuh kekasihnya, dadanya menumbuk payudara Lee eun byong dan menggepengkan belon buah dada kekasihnya itu.

Tangan Park ji sun bergerak ke bawah, menarik pantatnya to naik dan meningkatkan gerakan penisnya di dalam liang kemaluan kekasihnya.

Lee eun byong melenguh semakin keras, tubuhnya makin liar seakan hendak menelan seluruh kemaluan kekasihnya berikut beg biji pelirnya. Bersama-sama mereka menanjak ke arah kepuasan badani secara maksimum.

Akhirnya, Park ji sun tidak mampu lagi menahan siksaan kenikmatan di hujung gundul kemaluannya yang berbentuk topi baja.

Air mani yang pekat menyembur deras dari hujung kemaluannya melejit masuk ke dalam liang rahim Lee eun byong.

Banjir sperma di dalam liang kemaluan lee eun byong menghangatkan suhu tubuh sepasang kekasih yang tengah dibakar nafsu hewani.

Lee eun byong memeluk erat kekasihnya seakan tak ingin melepaskannya, Park ji sun mencium bibir mungil kekasihnya dan kedua-dua insan yang baru menuntaskan hasrat birahi ini terlelap kerana keletihan dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun.

"Bagaimana hasil testnya?" Setelah 1,5 bulan menunggu akhirnya Lee eun byong dan Park ji sun mendapat panggilan daripada syarikat Ryuji Watanabe.

"Ini hasil testnya tuan?" Mereka berdua menyerahkan hasil rekap perubatan yang baru diambil pagi tadi.

"Itu teman priamu ya?" Tanya Taro

"Ya tuan." Jawab gadis itu

"Lumayan tidak terlalu buruk juga tidak terlalu bagus sedang-sedang saja apa dia boleh mengendarai motor?

"Tentu boleh tuan" Dengan segera Park ji sun menjawabnya

"Nah sekarang coba kamu perkenalkan dirimu secara singkat!" Taro memerintahkan Park ji sun untuk menceritakan riwayatnya.

"Baik tuan, Namaku Park Ji sun aku juga berasal dari chosan korea utara kami berdua adalah jiran. Kami berjaya meloloskan diri dari negeri kami. Setelah melewati sempadan akhirnya kami sampai di sini kebetulan ayah kami dulu adalah guru Bahasa Jepun jadi kami bisa lancar bicara jepang. "Dengan semangat Park ji sun menceritakan riwayatnya.

"Apa cewek lo sudah menjelaskan semuanya padamu tentang pekerjaan kalian nanti?" Taro kembali menanyakan hal itu kepada Park ji sun

"Sudah tuan." Jawab Park ji sun dengan singkat

"Baik ini surat kontraknya baca baik-baik jika sudah paham tanda tangani dan serahkan pasport kalian sebagai jaminannya. Kami cukup fair dan tidak pernah memaksa orang. Sekali lagi aku tegaskan kalian boleh berundur sekarang dan anggap tidak pernah bertemu aku.Karena begitu kamu menandatangani kontrak, kamu sudah tidak bisa mundur lagi dan jika kamu cuba macam-macam dengan ku kamu akan rasakan sendiri akibatnya Mengerti? "Taro untuk terakhir kalinya mengingatkan segala risiko yang ada sementara dengan tenang Ryuji Watanabe menyimak pembicaraan mereka sejak tadi sambil menikmati rokoknya.

"Baik tuan kami sudah memahami kontraknya" Akhirnya mereka berdua menandatangani kontrak kerja mereka.

"Oh ya ... bagaimana jembutmu? apakah sudah tumbuh lebat? "Taro bertanya kepada Lee eun byong. Nadanya terdengar santai seakan menanyakan suatu hal yang biasa saja.

"Su .. sudah pak berkat ubat penumbuh bulu yang bapak berikan." Lee eun byong tertunduk wajahnya menjadi semerah udang rebus menjawab soalan Taro.

"Bagus .... Aku sudah yakin ubat itu akan membuat bulu jembutmu menjadi sangat lebat." Taro ... tertawa terkekeh melihat rona wajah Lee eun byong yang tertunduk malu.

"Baik sekarang kamu ikut Taro untuk mula berlatih dan berkenalan dengan krew kamu. Taro untuk selanjutnya aku serahkan mereka padamu. "Mata Ryuji Watanabe mengerling ke Taro memberikan tanda untuk segera meninggalkan bilik seulas senyum culas tersungging disudut bibirnya.

"OK kalian berdua sekarang lepaskan semua pakaianmu dan ikuti aku kita akan segera mulai latihan." Dengan nada datar Taro memerintahkan mereka berdua untuk segera melucutkan busananya.

"Se ... se ... sekarang pak? Apa sebaiknya tidak diruang latihan saja ..? Dengan gugup mereka berdua terkesiap mendengar perintah Taro.

Jantung mereka berdebar keras apalagi didepan bilik Ryuji Watanabe cukup banyak staff pejabat dan anak buahnya yang sibuk hilir mudik mengerjakan tugasnya masing-masing.

"Dimanapun tempatnya adalah tempat latihan kalian bagaimana sih tadi katanya sudah paham kontrakmu ...?!! Sekarang cepat copot baju kamu ..!!" Dengan terpaksa akhirnya mereka berdua melucutkan bajunya sendiri sampai benar-benar telanjang bulat.

Mereka berdua berusaha menutup kemaluannya masing-masing dengan menggunakan kedua-dua tangan mereka.

"Siapa suruh tutupi kelamin kalian pake tangan hah ..?!! udah buka aja toh nanti juga bakal dilihatin orang ramai. Dari awal khan aku sudah bilang dan kalian menyanggupi. Jadi orang yang konsisten donk ..!!" Taro pura-pura marah padahal dalam hatinya tertawa terbahak-bahak melihat muka kedua-dua orang yang telanjang bulat didepannya memerah seperti kepiting rebus.

Taktiknya untuk menjatuhkan mental pasangan itu telah sempurna ia berjaya memalukan mereka sampai keambang batas yang diinginkannya.

Gedung markas kumpulan Ryuji Watanabe ini menduduki sebidang tanah dengan luas lebih kurang 1000 meter persegi.

Walaupun masih mengekalkan design klasik, bangunan 4 tingkat ini tergolong mewah dan moden perlengkapannya. Nampaknya tuan Ryuji Watanabe mempunyai hobby mengkoleksi mobil antik.

Beberapa mobil antik dengan keadaan masih mulus berjejer rapi sementara itu di berbagai sudut bilik bertebaran kamera-kamera pengawas.

Beberapa anjing penjaga jenis Pitbull dan rottweiler berdiri kukuh dengan gagahnya menatap dengan tajam gerak geri setiap orang yang mencurigakan dan siap sedia untuk menyerangnya pada bila-bila saja.

2 ekor di antaranya, lalu berjalan mengikuti Park Ji sun dan Lee eun byong yang berjalan mengendap-endap. Tiba-tiba Lee eun byong merasakan sesuatu benda kasap yang basah dan hangat di pantat telanjangnya dari arah belakang.

Sesuatu yang basah kemudian turun menyentuh paha bahagian dalamnya, dekat selangkangan. Ketika jilatan hangat dari lidah yang basah menjalari selangkanganya, barulah ia sadar kalau ada seekor anjing. Anjing yang besar. Anjing yang besar dan cabul.

Lee eun byong tak habis pikir, mengapa mereka tak meletakkan haiwan yang nakal seperti itu di luar. Ia berusaha untuk tak gelagapan dengan harapan Taro melihat apa yang berlaku dan membantu untuk mengusir anjing besar yang nampaknya sangat galak.

Malangnya ia tampaknya malah sibuk menceritakan sejarah klan perkumpulan Ryuji Watanabe. Lee eun byong menggeserkan sedikit badannya sehingga seharusnya Taro dapat melihat di mana anjing penjaga miliknya meletakkan kepalanya. Akan tetapi ternyata ia bersikap seolah-olah tidak melihatnya, dan kenyataan itu benar-benar mengganggu Lee eun byong.

Sementara itu, tangan Lee eun byong mulai terasa pegal karena berusaha menepis kepala anjing itu dan lututnya juga terasa lemas. Si anjing kini berpindah ke hadapannya dan mula mengendus-endus ke selangkangannya.

Kali ini anjing penjaga itu menempelkan moncongnya tepat ke klitoris gadis malang itu, yang reaksinya serasa membara dan menjilatnya dengan lebih keras lagi.

Kali ini Eun byong benar-benar yakin, Kalau Taro sebenarnya mengetahui tingkah laku anjing, kerana ia justru sengaja memberi ruang bagi si anjing untuk mengakses dirinya.

Setiap tangan gadis malang itu berusaha menghalau, anjing penjaga yang besar itu menggeram buas sehingga menciutkan nyalinya.

Akhirnya Lee eun byong hanya memejamkan matanya sementaranya tangannya memeluk erat tangan kekasihnya yang juga kewalahan berusaha menyingkirkan anjing besar satunya lagi yang asyik mengendus-endus dan menjilati alat kelaminnya.

Park ji sun juga tidak boleh berbuat apa-apa mereka berdua kini sepenuhnya berada di dalam kawalan 2 anjing penjaga besar yang cabul.

Taro nampak jelas sengaja membiarkan itu terjadi. Kenyataan itu serasa menyiramkan aliran elektrik yang menggetarkan seluruh urat saraf pasangan itu.

Taro membiarkan mereka menyesuaikan diri dengan jilatan-jilatan cabul anjing dengan tidak menggubris sama sekali pasangan yang sedang kebingungan itu

Beberapa orang yang diajak ngobrol Taro berhenti sejenak. Mereka tersenyum-senyum menyedari Usaha Lee Eun byong dan Park Ji sun sia-sia. untuk mengenyahkan kepala anjing itu di selangkangannya masing-masing.

"Udah biarin saja anjing itu cuma ingin berkenalan dengan kamu dan itu juga sebahagian daripada latihan." Akhirnya Taro angkat bicara melihat pasangan itu semakin gelisah menghadapi serangan kedua anjing cabul itu di kemaluan mereka masing-masing.

Mereka benar-benar merasa direndahkan serendah-rendahnya dan dimalukan dengan berada dalam keadaan bogel berdiri di hadapan anjing-anjing penjaga cabul, yang sedang asyik menjilat alat kelamin mereka berdua masing-masing tanpa mampu mereka cegah sambil diperhatikan oleh Taro dan rakan-rakannya yang tersenyum senyum penuh arti.

Sepertinya mereka berdua benar-benar menghambakan diri kepada mereka dan anjingnya.Dan mereka secara tidak langsung diharuskan untuk menerimanya

Wajah kedua-dua orang malang itu sudah seperti udang rebus, Tubuh bugil keduanya menggelinjang-gelinjang kegelian dan sesekali meneran tak beraturan.

Mereka berdua sangat mengharapkan agar Taro menghentikan anjing yang sedang melakukan gangguan sexual terhadap diri mereka. Namun pertolongan dari Taro dan kawan-kawannya tak kunjung datang.

Lee eun byong bahkan bisa melihat mata Taro dan rakan-rakannya terfokus ke araha selangkangannya dengan seringai gembira. Ketika tubuhnya meneran-ngejan melengkung kebelakang menahan kegelian luar biasa di selangkangannya pada setiap sentakan lidah anjing cabul mereka.

Kedua-dua orang itu tak tahu harus berbuat apa lagi. Perlahan, mereka berdua akhirnya berhenti melawan dan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan jilatan-jilatan nakal kedua anjing cabul tersebut.

Semakin lama dibiarkan, lidah anjing itu makin membuat Lee eun byong seakan menjadi gila.Sentakan-sentakan dari daging lembut panjang yang basah dan hangat itu membawanya ke puncak kenikmatan.

Akhirnya malah gadis itu tak ingin jilatan-jilatan yang nikmat itu berhenti. Sesekali gadis itu menjerit tertahan berusaha menyembunyikan kenikmatan nafsu birahi yang sudah mula menguasai dirinya.

Bulu kemaluannya yang hitam lebat kini telah basah kuyup oleh liur anjing cabul itu secara perlahan-lahan, lelehan liur anjing itu bercampur dengan cairan precum kenikmatannya meleleh mengalir dari selangkangan melewati pahanya.

Sementara itu Taro dan kawan-kawannya itu terus berbual seolah-olah tak ada sesuatu yang luar biasa yang berlaku. Mereka berdua pun tetap melayani segala pertanyaan dan perbincangan Taro dengan suara terbata-bata.

Situasi ini menambah rangsangan pada diri Lee eun byong. Berbeza dengan Park ji sun yang merasa tersiksa beberapa kali ia meringis kesakitan ketika kulit penisnya tergigit kecil secara tidak sengaja oleh gigi-gigi tajam anjing itu ketika dia tetap berusaha berjalan mengikuti Taro.

Taro dan rakan-rakannya bermain semacam permainan kepada kedua orang malang itu. Dan pasangan itu secara tidak langsung dipaksa untuk mula menyukai permainan ini.

"Baik aku jelaskan sekali lagi kontrak kalian yang baru saja kamu setujui. Kita akan membuat filem bergenre Exhibitionist bila kamu ngga tau bahasa inggris, biar aku perjelas. Exhibitionist maksudnya adalah melakukan aktiviti sexual di kawasan awam. Atau bahasa mudahnya tugas kalian adalah ngentot di tempat-tempat kemudahan awam seperti di pinggir jalan, stesen kereta, di taman umum, bahkan ditengah jalanan. Pendek kata di tempat yang punya aktiviti padat memahami kamu ..?! Mendengar penjelasan Taro mereka berdua merasa lemas.

Semula mereka hanya mengira paling hanya disaksikan oleh krew filem saja dan melakukannya cuma di studio. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh mereka kalo harus bersetubuh di kawasan awam bahkan di jalan raya yang penuh orang berlalu lalang.Sedangkan untuk bersetubuh di depan kamera dan disaksikan beberapa krew sahaja mereka masih belum terlalu yakin boleh melakukannya.

"Makanya kamu mulai sekarang sedang aku latih mentalnya terutama kau Park Ji sun.Sebagai pemain lelaki, kontolmu harus dituntut supaya tetap ngaceng apapun caranya ..!!Sejak tadi aku perhatikan kontolmu letoy mulu seperti ayam sayur saja bahkan ukurannya seperti milik bayi ingusan. "Taro kembali menguji secara psikologi ambang stress pasangan ini.

Muka dan Telinga Park Ji Sun langsung memerah mendengar komen pedas Taro. Ia hanya bisa tersenyum kecut dan menunduk lesu menatap kemaluannya yang memang masih terkulai lemas.

Sejujurnya Park Ji Sun juga merasa hairan biasanya dia mudah terangsang apalagi jika sudah melihat kekasihnya dalam keadaan telanjang bulat di depannya entah kenapa sekarang, sudah sejak tadi kemaluannya tidak bertindak balas sama sekali.

"Tenang saja, Itu biasa terjadi apalagi untuk pemula. Makanya aku ajak kalian berdua berkeliling telanjang bulat seperti ini agar kamu terbiasa. Anggap saja tidak ada orang.Misalnya kontolmu tetap masih tidak boleh ngaceng nanti juga ada ubatnya koq. Pokoknya asal kau tidak benar-benar impoten sejak awal. Sudahlah pokoknya santai saja. Nah perkenalkan ini Takuya stylist terbaik kita. "Kata Taro sambil memperkenalkan Takuya kepada Park ji sun dan Lee eun byong.

Takuya adalah seorang stylish dan ahli make up yang khusus mendandani artis-artis film porno. Dari penampilannya bisa ditebak Takuya adalah seorang gay.

"Takuya tolong dandani penampilan artis baru kita ini sebaik mungkin. Boss seperti biasa ingin penampilan terbaik untuk filem barunya. "Taro akan memerintahkan Takuya untuk mendandani mereka berdua.

Aih ... si boss, Beres boss santai saja. Nah kamu duduk di sebelah sana tata rambut kamu norak jelek sekali dan kampungan aku akan segera mengubah penampilan kamu. "Setelah beberapa lama, jemari lentik Takuya yang menari lincah di kepala Park ji sun dan Lee eun byong akhirnya selesai sudah.

"Nah bagaimana?! lebih baik bukan sekarang? "Park Ji sun terperanjat melihat wajahnya kini dicermin yang nampak berubah drastik. Ia juga terpelongo kagum luar biasa melihat kekasihnya.

Kini kecantikan Eun byong kekasihnya menjadi lebih sempurna dengan tata rambut yang baru walaupun belum disentuh oleh kosmetik sama sekali.

"Kau memang boleh dipercayai Takuya." Taro memuji hasil kerja Takuya.

"Tentu dong boss. Nah coba kalian berdua berdiri yuk ... dan berputar biar aku lihat sekali lagi apa masih ada yang kurang. "Takuya ingin memastikan lagi hasil kerjanya supaya benar-benar bisa sempurna.

"Hmm ... sepertinya ada yang kurang ... .. ups nyaris saja eh lo siapa namamu ..? Oh ya ... Lee eun byong. Bulu jembutmu terlalu lebat dan tak beraturan harus sedikit dirapikan pada bahagian lipatan selangkangan dan paha. Lo duduk ngangkang sebelah sini ... agak kekanan sedikit dekat lampu ... ya cukup kangkangin kaki lo sedikit lagi ... ya ... ya .. segitu aja. "Lee eun byong menggelinjang kegelian, ketika Takuya dengan sebatang pensil rias mulai menggaris sketsa disekitar kemaluan dan pahanya yang berbulu

"Aduuh ...." Dengan sedikit meringis kesakitan, Lee eun byong menggigit bibirnya sendiri berusaha menahan nyeri.

"Tahan ... masa begitu aja sakit sorry ini ga bisa cuma dicukur, harus di waxing supaya hasilnya lebih bersih dan rapi." Kata Takuya sambil menempelkan selotip waxing disekitar paha Lee eun byong yang masih berbulu.

"Ok ... sekarang sudah sempurna." Taro nampak puas dengan kerja Takuya. Kini bulu kemaluan Lee eun byong yang lebat merimbun sudah lebih rapi dengan berbentuk V.

"Nah .. sekarang giliranmu ganteng. Sana nungging bulu jembut lo juga harus dirapikan. "Dengan canggung Park ji sun menuruti perintah Takuya. Park ji sun menonggengkan pantatnya ke arah cahaya lampu.

Bulu-bulu kemaluannya nampak merimbun di bahagian anus dan pangkal biji pelirnya tubuhnya mendadak merinding ketika Takuya tersenyum nakal sambil tangannya dengan liar memainkan batang zakar dan biji pelirnya.

Sebelum akhirnya tiba-tiba Ji sun merasakan pantatnya disekitar lobang anusnya panas menyengat seperti kena setrum. Nampak selotip waxing di tangan Takuya melekat bulu-bulu kemaluannya.

"Sekarang kita ke lantai 2 tempat ruangan Editing. Disana aku akan perkenalkan kalian kepada kru editing.

"Hey ... kamu maaf mengganggu ini ada calon artis pendatang baru yang bergabung di syarikat kita. Perkenalkan ini Yomiuri manager ruangan ini.

Ruangan editing kira-kira seluas 250 meter persegi cukup luas. Perabotannya tertata apik dengan desain futuristik menjadikan siapapun yang bekerja diruangan ini terasa nyaman.

Sebahagian besar bilik ini mengandungi pelayan-pelayan komputer yang cukup besar.Dengan dihuni lebih kurang 30 orang sebahagian staffnya laki-laki hanya ada 5 orang staff wanita.

Sebahagian masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing tanpa menghiraukan kehadiran mereka.

Beberapa pasang mata yang jahil tidak akan sia-siakan pemandangan indah yang melintas di bilik mereka Lee eun byong dan Park Ji sun menjadi gugup dengan tatapan beberapa pasang mata yang menatap nakal tubuh polos mereka yang tanpa tertutup selembar benangpun.

"OK cukup. Sekarang kita ke lantai berikutnya iaitu tempat casting dan berlatih. "Diruangan ini ada 15 staff yang terbahagi daripada beberapa team

Sebahagian dari mereka sedang mendekor bilik. Nampak managernya sedang asyik mengkomando para anak buahnya. Beberapa orang yang lain sedang asyik dengan laptop dan kameranya.

"Maaf pak apakah pemanas bilik boleh dihidupkan?" Tanya Park Ji sun dengan penuh harap kepada Taro. Dengan keadaan tubuh telanjang bulat tanpa tertutup sehelai benangpun mereka berdua merasa kedinginan suhu bilik mencapai 10 darjah.

Walaupun mereka berdua di korea utara dulu terbiasa dengan cuaca dingin, namun dengan keadaan telanjang bulat seperti ini tak urung mereka merasa kedinginan.

"Tidak boleh. Bilik ini memang sengaja dibiarkan sejuk gunanya untuk merangsang reaksi tubuh agar tetap tegang seperti ini. "Lee eun byong tersentak kaget ketika jari Taro secara tiba-tiba memencet puting susunya.

"Cuba perhatikan, pentilmu sudah mengacung sejak tadi bukan ..? Secara automatik jika suhu rendah seharusnya tubuh akan menyesuaikan. Seperti misalnya susumu ini, menjadi lebih keras tanpa ubat. Pentilmu juga boleh tegang lebih lama. Park Ji Sun kontolmu juga seharusnya sudah ngaceng aku curiga jangan-jangan sebenarnya kamu ini memang impoten ya? Memang pada sebahagian lelaki faktor psikologi dominan mempengaruhi kejantanannya.Tapi para pelakon lelaki-lelaki kami yang lain rata-rata cepat menyesuaikan diri atau kalo lo memang impoten, kami ada koq penggantimu. Ngga usah bimbang boss ngga akan mendenda kamu nanti aku yang bilang sama boss. "Taro menjelaskan secara panjang lebar keadaan mereka.

"Ja .. jangan .. aku rasa aku boleh. Tolong beri waktu sedikit lagi. "Ji sun panik tak bisa dibayangkan kalo kekasihnya bakal digauli lelaki lain tepat didepan hidungnya.

"Ya udah ... sekarang kamu berdua kesana. Hey kalian semua kemari. Nih ada pelakon baru untuk pelakon filem pengeluaran boss yang baru. Aku butuh bantuan kalian untuk mengadar akting mereka. Saito selanjutnya aku titipkan mereka berdua padamu. Tolong ajarin mereka berakting yang baik. Aku mahu menghadap boss dulu. "Taro kemudian menitipkan Park ji sun dan Lee eun byong kepada pengarah Saito.

"Aku Saito pengarah di syarikat JAV milik tuan Ryuji Watanabe. Ayo akan bermula saja. "Tanpa banyak basa-basi Saito akan meminta mereka berdua untuk segera berlatih.

"Bagaimana kita mulainya pak?" Lee eun byong merasa kebingungan dan kekok harus bagaimana. ketika tubuh telanjang mereka berdua dikelilingi kru filem yang menunggu aksi mereka.

"Kamu ini bagaimana sih ..? Bodoh atau pura-pura bodoh ..?! ... Ya sana cepetan kalian berdua ngentot ..!! Memangnya kamu lagi mau main film apaan hah!! Apa musti dikasih contoh detail ..?!!" Saito yang berdisiplin tinggi menjadi naik darah melihat kelambanan Park ji sun dan Lee eun byong.

"Maaf ... pak ... maaf. Baik kami akan mula. "Dengan disaksikan oleh sekitar 10 orang lebih, Lee eun byong mulai berusaha mencumbu kekasihnya.

Perasaannya keduanya campur aduk tidak karuan. Pagutan lidah Lee eun byong yang biasanya langsung mencetuskan berahi Park ji Sun sampai keubun-ubun, kini sama sekali tidak menimbulkan reaksi apapun. Kemaluan Park Ji sun masih tetap terkulai tak berdaya.

"Waduh celaka Eun byong koteku sama sekali tidak boleh berdiri bagaimana ini?" Cuba lo hisap koteku. "Dengan cemas Park Ji Sun membisiki kekasihnya.

Perlahan Lee eun byong mulai memindahkan serangan lidahnya. Tubuhnya kini berputar 180 derajat sehingga mereka kini membentuk kedudukan 69. Tanpa kesulitan bererti, kini kemaluan Park Ji sun sudah bersarang di mulut mungil kekasihnya.

Sambil memejamkan mata, Lee eun byong berusaha membuang semua perasaan malunya.Fikirannya menerawang melewati ruang dan waktu. Kembali membayangkan kenikmatan badani yang direguknya ketika berhubungan intim buat pertama kalinya dengan Park Ji sun

"Shh ... hh ..." Lee eun byong mula mengerang nikmat ketika lidah Park Ji Sun juga mulai aktif menggeseki itilnya. Sementara itu bertentangan dengan Lee eun byong, seberapa kuatnya Park Ji Sun berusaha meresapi kenikmatan lidah kekasihnya yang menari-nari di hujung kepala penisnya, ia berusaha keras membuang perasaan malunya, tetapi masih belum berhasil juga.

Walaupun lidah dan mulutnya sibuk menjilat-jilat kemaluan kekasihnya, namun fikiran Park Ji sun melayang-layang tak karuan. Harga dirinya sebagai lelaki rasanya telah hancur berkeping-keping tanpa sisa

"Ji sun berusahalah sedikit atau mereka akan menggantikanmu dengan lelaki lain aku tidak mau itu sampai terjadi." Kembali Lee eun byong membisiki kekasihnya.

"Ia begitu cemas sampai sekarang kemaluan Ji sun masih lemah layu tak bereaksi sama sekali padahal ia sudah berusaha menjilat-jilat dan menghisap dengan kuat hujung kemaluan Ji sun.

"Ji Sun lo Impotent ya?!! kau benar-benar payah. Shiro coba kau gantikan Ji sun "Nampaknya Saito sudah tidak sabar lagi.

"Maaf pak aku akan berusaha lagi apakah ada ubat? tadi pak Taro mengatakan boleh pake obat kuat. "Park ji sun berusaha keras mempertahankan kedudukannya.

"Masa sih? Cuba aku tanya pak Taro dulu ... "Dengan kesal Saito meraih interkom yang terletak disamping mejanya.

"Ji sun kau boleh pake ubat kuat tapi honormu akan kami potong setuju?" Saito menunggu jawapan Park ji sun

"Terimakasih pak aku setuju." Dengan segera Park ji sun menyetujuinya.

"Shiro berikan ubatnya." Saito akan memerintahkan Shiro pembantunya untuk menyiapkan ubat kuat.

"Minum pil ini tunggu sekitar 15 minit pasti langsung bereaksi" Segera Shiro memberikan pil ubat kuat itu dan memberi petunjuk cara penggunaannya.

Hawa dingin yang menusuk tulang terasa sangat menyiksa Lee eun byong dan Park Ji Sun.Mereka berpelukan erat. Tubuh bugil mereka saling melingkar erat cuba untuk mengusir serbuan hawa dingin yang makin menggigit.

Degup jantung mereka terasa nyaring berbunyi ditengah kesunyian bilik. Sambil menunggu reaksi ubat, mereka berdua saling mencumbu berusaha membangkitkan nafsu birahi pasangannya masing-masing.

Sebenarnya nafsu birahi Lee eun byong sudah naik dari tadi sejak selangkangannya dijilati oleh anjing penjaga di tingkat bawah.

Kemaluannya yang berbulu lebat sudah basah lembab dan berdenyut-denyut kencang.Rasanya sudah tidak sabar lagi untuk segera dimasuki oleh kemaluan lelaki. Sementara belasan pasang mata dengan sorot penuh ejekan masih mengawasi mereka.

"Kau benar-benar impoten ya?! kenapa tidak bilang dari awal buang-buang waktu saja kamu.Sudahlah Shiro kau saja yang gantikan. "Nampaknya kesabaran Saito mulai semakin menipis

"Tolong pak, jangan aku mohon. Ada ubat yang lain tidak. Yang lebih kuat kesannya aku mohon sekali ini saja. "Kali ini Park ji sun benar-benar panik ia sangat mengharapkan terjadi suatu mukjizat yang dapat menyelamatkan mereka berdua.

"Bagaimana nih boss? Apa mau disuntik saja pake steroid silikon aja?" Usul Shiro kepada Saito sang sutradara.

"Ji sun sebenarnya ada satu ubat lagi. Tapi efek sampingnya sangat kuat. Setelah 3 jam pengguna, kepala kontolmu akan terasa ngilu dan panas seperti digigit semut. Lalu selama 3 minggu kontolmu bakalan ngaceng terus. Disamping itu, ubatnya 5x ganda lebih mahal dari yang tadi. Sebenarnya ubat ini racikan rahsia klan kami tapi sudah tidak dipakai lagi kerana tidak ada orang yang tahan terhadap efek sampingnya. Tapi kalo lo berkeras cewek lo ga mau dipake sama shiro ya tiada jalan lain bagaimana?

"Baik berikan saja ubatnya aku siap menanggung resikonya." Tanpa pikir panjang lagi Park Ji Sun akan menyanggupinya.

"Aduu ... h" Ji sun meringis menahan sakit ketika jarum suntikan yang dingin itu menghunjam pangkal batang kemaluannya yang masih terkulai layu. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pemakaiannya ternyata harus disuntikan langsung pada batang penisnya.

Selang beberapa minit, kesan ubat itu memang langsung nyata. Kemaluan Ji sun terasa hangat seperti ada air hangat yang mengalir. Kepala penisnya terasa membesar dengan cepat kini warnanya berubah menjadi kemerahan dan berdenyut-denyut kencang.

Dalam masa tidak lebih dari 5 minit kini batang kemaluan Ji sun telah tegang tegak berdiri mengacung laksana tiang bendera. Ukurannya juga lebih besar dari saiz normalnya.

Akhirnya mereka berdua bisa bernafas lega walaupun kemaluan Ji sun telah tegak berdiri, namun nafsu birahinya entah kenapa tidak ada reaksi sama sekali.

Berbeza dengan Lee eun byong, sejak merasakan kemaluannya dijilati dengan ganas oleh anjing penjaga cabul yang berada di tingkat bawah, entah kenapa nafsunya kini menjadi mudah terbakar. Apalagi setelah melihat kemaluan Ji sun yang terasa digenggamannya kini lebih besar dari biasanya kini telah mencapai saiz maksimum.

Tanpa membuang waktu lagi diraihnya kemaluan kekasihnya itu dan akan diselitkan ke belahan kemaluannya sendiri. "Shh ... uh .. ah .... Mulut mungil Lee eun byong sudah tidak mampu lagi menahan erangan kenikmatan badani.

Mulutnya meracau tidak keruan tanpa terkawal lagi. Kemaluannya yang sejak tadi ingin segera merasakan hunjaman kelamin lelaki, terasa berdenyut-denyut geli nikmat meresapi setiap pukulan kemaluan Ji Sun. Fikirannya kini sepenuhnya telah dikuasai nafsu birahi yang sudah berjaya mengalahkan rasa malunya.

"He .. h.. Improsisasi donk dikit ..!! Ganti posisi kek ... kamu ngentot pake gaya kura-kura begitu mulu penontonnya bukannya terangsang malah akan tertidur. Filem ini cuma akan menjadi sampah ..!! Hayo keluarin suara kalian jangan cuma diem saja emangnya kita bikin filem bisu apa ..?!! Saito sibuk mengomel Mengulas aksi mereka berdua.

"Ah ... sayang masukin lebih dalam lagi donk memekku masih gatal nih ... sh .. h.. Ah .. ah .. hs .. arghhh." Kini Lee eun byong memberanikan diri untuk mengekspresikan perasaan dirinya lewat rintihan-rintihannya yang erotis.

"Aduh ... duh ... tititku rasanya seperti terbakar didalam memekmu sayang argh .. ah .. ah ..." Ji Sun memang merasakan hujung kepala kemaluannya terasa panas menyengat akibat luka lecet akibat tergigit anjing penjaga yang cabul semasa dibawah tadi. Tapi rupanya Lee eun byong salah faham dan mengira Ji sun juga sedang keenakan.

"Mari .. sini sayang aku hisap ya" Tanpa menunggu jawapan lagi, dengan rakus akan diraihnya kemaluan Ji sun yang sudah membesar melebihi saiz biasanya.

Dengan lahap akan dihisap-hisapnya hujung zakar yang sangat menggemaskan itu. Lee eun byong dapat merasakan kepala zakar Ji sun bergetar hebat pertanda akan segera memuntahkan isinya.

Dengan segera ia melepaskan hisapannya dan membimbing kemaluan Ji Sun memasuki ke mulut kemaluannya sendiri.

"Ough .. srgh .. ah .... Ji sun Yeah .. oh ... hamili aku Ji sun ... srgh .. ah ... ah ..." Dengan liar Lee eun byong menggoyangkan pinggulnya kencang-kencang.Isi rahimnya serasa diaduk-aduk oleh tongkat kejantanan ji sun.

Baru kali ini Lee eun byong merasakan keperkasaan Ji Sun sepenuhnya. Segala fantasi liar untuk bersetubuh dengan Ji sun berklebatan didalam kepalanya.

Sementara itu Park Ji Sun meringis-ringis menahan ngilu di kemaluannya. Walaupun air maninya sudah habis tersembur keluar tetap saja kemaluannya tidak boleh mengendur sehingga mengakibatkan rasa ngilu.

Berbeza dengan Lee eun byong yang masih terbakar api birahi yang seakan tiada habis-habis rasa puasnya menikmati goyangan-goyangan erotis kemaluan Ji Sun yang masih tegak kukuh bersarang di Liang kemaluannya.

"Cukup ... untuk hari ini lumayan juga akting kamu, besok kita sudah bisa mulai take yang pertama di gerai sex shop milik tuan Ryuji. Jangan terlambat datang. Sekarang kamu boleh pulang. "Pasangan itu hanya mengangguk lemah tubuh bugil mereka berdua masih tergolek lemas keletihan.

"Kau baik-baik saja Ji Sun?" Lee eun byong menatap cemas wajah Ji Sun yang sesekali meringis seperti menahan sakit.

Setelah kemaluannya di suntik Park ji sun memang merasakan kemaluannya panas sengal.Ujung kepala penisnya terasa mekar. Kesan sampingan yang dikatakan Saito memang terbukti sudah 5 jam lewat kemaluannya masih belum menunjukan tanda-tanda akan mengendur.

"Ngga papa koq" Ji sun menjawab ringkas sambil menyisir rambutnya setelah habis mandi.

"Lalu kenapa jalanmu aneh? sepertinya kamu tidak sihat? "Lee eun byong kembali berusaha memastikan keadaan diri Ji Sun.

"Ng ... anu ... kontolku ..., sampe sekarang koq belum bisa letoy." Mimik muka Ji sun terlihat memelas.

"Oh .. bagus dong ... hi ... hi ... hi ... aku kirain kenapa. Kau tadi siang benar-benar jantan sekali sayang .. "Lee eun byong tersenyum nakal mendengar keluhan kekasihnya.

"Bagus apanya sakit tau ... sh .. rasanya panas seperti dirayapi semut kalo pake celana jadi sakit tergesek-gesek kainnya." Sambil meringis Ji sun menarik hujung seluarnya agar tidak menempel di kemaluannya.

"Ya udah copot saja seluar mu sini aku bantu." Tanpa permisi lagi Lee eun byong langsung melorotkan seluar Ji Sun. Matanya terbelalak menyaksikan kemaluan Ji Sun yang masih tetap mengacung tegak berdiri.

"Sudahlah tidur besok kita masih harus bekerja lebih baik simpan tenaga." Dengan masih menggunakan kaos tapi tanpa seluar, Ji Sun merebahkan dirinya. Tubuh lelahnya sudah menuntut untuk segera direbahkan. Tangannya tak henti-henti mengelus-elus kemaluannya sendiri.

"Kamu masih kepingin ..? atau Masih terasa sakit? "lee eun byong menatap prihatin kekasihnya

“Iya nih…masih sakit…ngilu bercampur panas.”Ji sun mengangguk lemas sementara itu matanya sudah hampir tidak kuat lagi menahan kantuk.

“Sluuurph…bagaimana sayang? Rada mendingan?”Lee eun byong bersimpuh disamping Ji Sun Dikulumnya kemaluan kekasihnya yang nampak membengkak kemerah-merahan.

“Iya lebih nyaman rasanya terimakasih ya.”Dengan tersenyum manis Ji sun mengelus kepala kekasihnya. Lidah kekasihnya yang menyapu lembut kemaluannya semakin memberikan rasa nyaman dan nikmat sehingga seakan membuai dirinya ke alam mimpi.

“Sluurp..h..h..Sudah tidur saja.”kata Lee eun byong sambil masih menghisap kemaluan Ji Sun. Setelah Ji Sun tertidur, ia meraih tangan kekasihnya dan meletakannya didadanya tak lama kemudian ia pun tertidur.

“Bagaimana Takuya? sudah siap make upnya?”Pagi itu semua anggota kru telah lengkap Lee eun byong dan Park Ji Sun juga telah selesai di make up.

“Ok ini adalah Take pertama. Sengaja kita mulai dari yang paling sederhana dan tidak berisiko. Kita akan syuting sekaligus mempromosikan gerai sex shop milik tuan Ryuji. Kalian siap..? kalian berdua lakukan seperti yang kemarin. Gerai sex shop ini terdiri dari 2 lantai. Kalian harus ngentot dengan gaya doggy style kontolmu harus tetap berada didalam memeknya ngga boleh lepas seolah-olah seperti anjing yang sedang bercinta dimana ketika kemaluannya sudah menyatu tidak akan bisa terlepas lagi paham..?!! Lakukan hal itu sambil berjalan keliling menyapa semua pengunjung yang ada dan kau Ji Sun, kami tahu Lee eun byong adalah cewek lo. Tapi kalian harus profesional mungkin ada beberapa pengunjung yang iseng mencolek-colek atau merabai kalian. Tapi kalian harus tetap tenang aja OK..?! aku jamin pengunjung tidak akan berbuat lebih dari itu mengerti..?! Nah kalo sudah jelas kita mulai sekarang.”Saito menjelaskan secara rinci tentang apa saja yang harus mereka lakukan.

“Shiro tolong simpan baju mereka!…Shimada lampu sudah OK?….baik Hatake siapkan kameramu and…3…2…1…action..!!Saito segera berlari menjauh.

“Se…se..elamat datang tuan, terimakasih atas kunjungan kalian.”Sungguh tak bisa dilukiskan lagi oleh kata-kata perasaan Lee eun byong dan Park Ji Sun saat itu.

Dengan tubuh telanjang bulat dan kemaluan masing masing yang saling melekat, mereka berjalan tertatih-tatih menyeiramakan gerak langkah kaki mereka berusaha menjaga agar kemaluannya tidak terlepas.

Mereka berdua berjalan menyusuri tiap inchi ruangan menyapa para pengunjung. bagian tersulit adalah ketika mereka berusaha menaiki tangga. Beberapa kali, terpaksa kemaluan Ji sun terlepas dari liang kemaluan Eun byong.

“Hey kawan-kawan lihat siapa mereka..!!!!.”Ternyata gerombolan preman yang menagih hutang Park ji sun tempo hari juga berada disitu.

Park ji sun dan Lee eun byong langsung tertunduk malu muka mereka berdua langsung berubah merah padam. Mereka berdua sama sekali tidak menyangka akan menemui gerombolan preman itu disini.

“Aduuh…”Lee eun byong meringis kesakitan ketika salah seorang dari gerombolan itu mencubit pentil susunya dengan kencang.

“Auuuw….”Sekali lagi Lee eun byong terpekik ketika dirasakan ada sebuah tangan yang membetot dengan paksa bulu-bulu kemaluannya yang lebat.

“Bwa..ha..ha…ha…lihat…lihat…aku berhasil dapet jembutnya…!!!!”Dengan kegirangan ditunjukannya beberapa helai bulu kemaluan Lee eun byong yang terselip di jari-jarinya. Kepada kawan-kawannya yang segera disambut gelak tawa yang riuh rendah.

Dengan perasaan hancur berderai, mereka berdua harus menerima perlakuan memalukan gerombolan preman yang sangat menghinakan harga diri mereka.

Muka mereka berdua sudah pucat seputih kertas. Apalagi pagi itu pengunjung sangat ramai, karena pembukaan perdana gerai sex shop itu langsung memasang harga super discount untuk segala bentuk alat bantu sex dan berbagai macam dvd film porno sehingga memancing kedatangan ratusan hidung belang mania di seluruh penjuru Shibuya.

Ternyata bertelanjang bulat didepan umum itu tidak semudah yang mereka pikir sebelumnya. Batin mereka menjerit-jerit tak terperi ketika ratusan pasang mata dengan tatapan cabul semuanya mengarah kepada mereka berdua.

Mereka berdua pun terpaksa juga harus merelakan setiap inci bagian tubuhnya di colek-colek oleh ratusan tangan jahil entah milik siapa.

ketika akhirnya gema sorak sorai dan tepuk tangan riuh rendah ratusan pengunjung yang datang berakhir, menyudahi sesi pertama adegan mereka berdua.

“Bagus.. sekali tepuk dua lalat kena…grand opening toko boss hari ini sukses besar dan proses pengambilan filmpun lancar..jika semua ini telah usai kita semua pasti akan dapat bonus besar kawan-kawan.”Taro kegirangan melihat suksesnya kerja tim mereka hari ini tanpa mempedulikan samasekali perasaan lee eun byong dan Park Ji Sun yang masih shock. Lee eun byong bahkan belum kering air matanya menangis sesenggukan dibahu kekasihnya.

Mereka berdua masih terduduk lemas dalam keadaan telanjang bulat. Tangan mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi organ vital aurat masing-masing.

“Boss..kami mau berhenti saja..kami sudah tidak tahan boss.”Akhirnya Park Ji Sun membuka suara.

“Sinting…kalian sudah lupa kontrak kalian?Aku sarankan Jangan main-main ya dengan tuan Ryuji kalian bahkan tidak akan sempat menyesal jika mempermainkan beliau. Hmm…aku tahu perasaan kalian,.. santai saja kalian cuma belum terbiasa..sudah..sudah…ngga usah dipikir lagi nih minum sake ini bersama kami. Kita rayakan kesuksesan hari ini.”Taro akhirnya berusaha meyakinkan Lee eun byong dan Park ji sun untuk melanjutkan menyelesaikan kontrak mereka.

Dengan senyum kecut mereka berduapun menenggak sake itu. Mungkin dengan mabuk dapat melupakan peristiwa memalukan mereka hari ini.

“Taro bagaimana hasilnya?Tuan Ryuji Watanabe menanyakan hasil kerja Tangan kanannya itu.

“Sukses Boss persis seperti rencana Boss. Dua orang dungu itu sudah masuk perangkap kita.”Taro dengan bangga menceritakan kesuksesannya menipu kedua orang malang itu.

“Bagus….sekarang kau tinggal atur untuk besok. apakah figuran polisi dan buruh-buruh bangunan yang orang india itu sudah siap?” Dengan tenang Ryuji Watanabe menanyakan kesiapan taktik selanjutnya sambil menghirup sakenya dengan nikmat.

“Belum Boss kurang truk polisinya saja. Tapi orang-orang india sewaan boss sudah siap mungkin lusa baru beres.”Taro menjelaskan keadaan rencana mereka.

“OK bagus..ga pa pa..kalo begitu take adegan yang lainnya saja dulu. Oh ya..jangan lupa kasi aja bayarannya tapi seperempatnya saja untuk biaya berobat kontol cowok dungu itu ha….ha…..ha…kasihan juga mereka kalo sampai tidak dapat sepeserpun. Selebihnya kau atur sebaik-baiknya OK.” Sambil asyik memainkan rokoknya Ryuji Watanabe memerintahkan Taro tangan kanannya itu untuk segera membereskan rencana busuk mereka.

Keesokan harinya…….

“Baik sudah lengkap semua?…aku jelaskan secara singkat Take kedua kita kali ini. Kali ini kalian harus ngentot sambil mengendarai sepeda motor. Kalian akan menyusur jalan raya di pinggiran shibuya ini. Jarak yang ditempuh lebih kurang cuma 15 kilometer saja. Nanti ada pompa bensin kalian turun sejenak untuk adegan pose isi bensin sehabis itu lanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan, kalian akan diawasi kami. Hati-hati, sekarang kita benar-benar di area publik jangan sampai terpergok polisi kalian bisa dipulangkan secara paksa ke negara kalian mengerti..?!! Kita ambil Take waktu makan siang dimana kemungkinan patroli polisi sangat kecil. Truk trailer ini akan menunggu kalian pas di tikungan pertama kilometer ke 20 jalan bebas hambatan mengerti? Motornya tetap dinyalakan saja sambil langsung dimasukan nanti kalian turun kalo sudah didalam trailer ini paham..?!! Kalian pake ini dulu. Mantel tipis ini nanti kalo sudah motor berjalan stabil baru dibuang OK..?!! Nah sekarang copot baju kalian.”Dalam sebuah Truk Trailer yang cukup besar Saito kembali menjelaskan apa yang harus dikerjakan.

“Bagaimana Obatnya Ji Sun? Mau di suntik lagi? Saito menanyakan perihal kemampuan kelamin Ji Sun.

“Tidak usah pak, yang ini saja masih belum habis efeknya padahal sudah 3 hari sampai ngilu rasanya kontol saya pak.”Ji Sun menjelaskan keadaan dirinya.

“Bagus kalo begitu. Kontolmu itu memang diwajibkan agar selalu tetap ngaceng. Nah kau naiki dulu motor ini..Lee eun byong kau duduk di depan, dipangku cowokmu…..bagus…nah shiro bantu pakaikan mantel ini.”Sebuah Honda Phantom warna hitam sudah disiapkan.

Lee eun byong sedikit mengejan menahan nafas ketika kemaluan Ji Sun Perlahan lahan amblas di telan bibir kemaluannya setelah mendapat posisi yang enak, Shiro membantu memakaikan sebuah mantel tipis berwarna kuning untuk menutupi tubuh bugil kedua pasangan itu.

Sebuah kamera wireless kecil dipasang dekat tangki bahan bakar untuk menshoting secara close up kemaluan kedua pasangan itu.

“Ya siap…3…2…1..action.”perlahan-lahan honda phantom hitam itu mulai meluncur ke jalanan motor sedikit oleng ketika lee eun byong melepaskan mantel penutup tubuh mereka yang dengan segera mantel tipis berwarna kuning itu sudah terbang disambar angin jalanan.

Motor kembali sedikit oleng ketika lee eun byong mulai mencoba menggoyangkan pinggulnya untuk mengaduk kemaluan Ji Sun yang sudah bersarang di dalamnya.

Untung cuaca saat itu panas sehingga mereka tidak sampai kedinginan motor mereka berguncang-guncang ketika ternyata jalan raya yang mereka lewati bergelombang. Tapi rupanya hal itu justru merupakan berkah karena dengan demikian Lee eun byong tak perlu cape-cape lagi menggoyangkan pinggulnya.

Tak berapa lama kemudian nampak Pompa bensin yang disebutkan Taro. Ada 2 mobil yang sedang mengisi bensin untung pompa bensin masih sepi.

Perasaan malu luar biasa kembali menyerang kedua pasangan itu ketika petugas pompa bensin terbengong-bengong menyaksikan ulah kedua pasangan itu. Mata petugas pengisi bensin itu terfokus pada selangkangan mereka.

“Isi 20 Liter saja pak.”Ucapan Ji Sun menyadarkan kembali petugas Pompa Bensin yang terpesona oleh aksi cabul mereka. Segera petugas itu membuka tutup tangki bahan bakar sementara itu Park ji sun dan Lee eun byong tidak turun untuk menjaga agar posisi kelamin mereka tetap bersatu.

Seorang wanita setengah baya pengemudi mobil yang juga ikut mengisi bensin mengumpat-umpat. Tangannya mencoba menutupi mata putranya yang kira-kira berusia 12 tahun.

Mulutnya mencibir kearah Lee eun byong dan Park Ji Sun yang masih duduk berpangkuan telanjang bulat diatas motor dengan kelamin yang masih menyatu.

Tak berapa lamapun mereka kembali melanjutkan perjalanan. Beberapa mobil yang berpapasan dengan mereka melambatkan laju kendaraannya sambil mengedipkan lampu mobil mereka. Walaupun cuma 15 kilometer perjalanan, tapi rasanya seperti berabad-abad.

Batin mereka berdua sungguh merasa tersiksa. Untungnya keadaan jalan pada umumnya relatif sepi sehingga mereka bisa menikmati sensasi aneh dari ritual cara bersetubuh yang tidak lazim ini.

Kenikmatan alamiah badani persetubuhan mereka yang tidak lazim ini sedikit menghibur persetubuhan mereka diatas motor yang sedang melaju dijalan raya yang padat lalu lintas.

Memicu gairah aneh dan adrenalin yang menyulut bara api birahi menjadi berkobar-kobar pada diri mereka berdua. Darah mereka berdesir hangat mengalir deras melewati setiap pembuluh darah yang ada pada tubuh mereka.

Akhirnya Truk trailer yang dijanjikan telah muncul Ji sun melajukan motornya memasuki truk trailer itu sementara kru yang lain buru-buru segera menutup pintunya dan trukpun mulai berjalan

“Ya sudah cukup kalian boleh turun”Saito bernafas lega semua berjalan mulus seperti rencana.

“Mph…ugh…ah..oh…sebentar..tuan lagi nanggung…mph…”Mulut Park ji sun tak mampu lagi melanjutkan ucapannya karena keburu dipagut oleh bibir Lee eun byong. Pemandangan erotis persetubuhan mereka begitu menggoda

Payudara Lee eun byong bergoyang indah kekanan dan kekiri terguncang-guncang bebas tanpa penyangga. Puting susunya yang berwarna pink kecoklatan sudah sangat tegang yang menandakan bahwa gadis itu sedang dikuasai nafsu birahi yang luar biasa.

Meskipun para kru ini sudah ribuan kali menyaksikan adegan persetubuhan, pemandangan kali ini merupakan yang terpanas. Melihat keasyikan pasangan yang sedang terbakar api birahi, mereka tak urung ikut terpancing Nafsunya.

Beberapa dari mereka mulai gerah dan tidak tahan mulai mengocok kemaluannya masing-masing. Sedangkan Park ji sun dan Lee eun byong, mereka berdua sudah tidak mempedulikan lagi pada keadaan sekitar.

Bara birahi yang berkobar-kobar hebat sudah mencapai ubun-ubun seakan membutakan segalanya. Nafsu birahi yang begitu alami yang hanya bisa timbul dari sepasang insan yang benar-benar saling mencintai.

Ketika akhirnya jerit orgasme Lee eun byong yang terakhir meluncur dari mulutnya, mereka berdua baru menyadari tingkah mereka yang begitu memalukan.

Wajah keduanya hanya bisa tertunduk bersemu merah, semerah kepiting rebus. Mereka berdua kemudian disambut tepuk tangan meriah dan suitan-suitan nakal para anggota kru.

“Nah begitu…baru hebat…bravo tetap semangat besok kita akan Take yang terakhir dan segera dapat uang dari boss bravo….sekali lagi bravo mari kawan-kawan tepuk tangan untuk Lee eun byong dan Park Ji Sun.”Saito begitu puas akan hasil pada hari ini senyum lepasnya tak henti-henti tersungging dari bibirnya.

“OK sekarang kita sudah memasuki babak terakhir bagaimana sudah siap? Setelah semua ini selesai kalian bisa melanjutkan kontrak kalo masih mau. Aku dengar tuan Ryuji Watanabe puas dengan kerja kalian.”Taro memberikan briefing kepada anak buahnya sebelum mulai pengambilan adegan.

“Maaf tuan Taro, kami berdua sama sekali tidak ingin lagi. Batin kami tersiksa sampai kapanpun kami tidak akan terbiasa jika harus bersetubuh di depan umum.”Dengan Halus Park Ji Sun menolak tawaran Taro

‘Ya sudah terserah kamu, uang kalian sudah kami transfer kemarin tapi baru seperempatnya saja nanti setelah selesai ini baru akan ditransfer secara full. OK sekarang aku jelaskan Take terakhir kita. Kalian kini harus ngentot di perempatan jalan raya dekat patung dewa anjing penjaga. Take Kali ini cukup beresiko karena perempatan ini begitu padatnya terutama oleh pejalan kaki tapi jangan khawatir sudah kami siapkan peta rute pelarian kalian kalo sampai terjadi sesuatu. Kalian lihat disana kira-kira 100 meter dari lokasi kalian ngentot ada gedung 60 lantai yang sedang dibangun. Kalian harus lari kearah sana. Jangan naik tapi langsung turun kearah basement. Disana ada saluran air yang mengarah kearah barat disana mobil van kita akan menunggu kalian. Kalian harus berpencar jika sampai terjadi sesuatu. Selama pengambilan gambar kalian akan dikawal 3 orang 2 orang kameramen 1 orang pengawas keadaan. Ini ada earphone silahkan dikenakan. Kalian berdua ingat jangan seperti kemarin tidak ada istilah lagi nanggung disini sekali tertangkap habislah kalian. Segera lari sekencang-kencangnya kearah gedung itu kalo mendapat peringatan paham!l”Lee eun byong dan Park Ji Sun langsung tertunduk muka keduanya langsung memerah teringat peristiwa panas kemarin. Taro kemudian mengakhiri penjelasannya.

“OK seperti biasa ini mantelnya. Kalian pake dulu supaya tidak mencolok begitu sampai lokasi langsung kalian copot mengerti..!! Nah sekarang copot baju kalian dan titipkan pada shiro.”Saito memberi briefing terakhir kepada anak buahnya menggantikan Taro yang telah pergi.

“Siap…3…2…1…Action.”Lee eun byong dan Park Ji Sun agak ragu sebentar mereka tak menyangka perempatan jalan itu begitu padat hari ini.

Ada ribuan orang yang berlalu lalang melewati mereka. Sesaat mereka berdua memandang Hatsume sang kameramen yang menganggukkan kepala tanda mereka harus segera melepaskan mantelnya dengan memejamkan mata akhirnya mereka berdua nekat membuang mantel mereka.

Tubuh bugil mereka langsung bergumul secara membabi buta. Tak begitu lama, kemaluan merekapun telah kembali bersatu dengan irama cepat Ji sun menggenjot tubuh pasangannya. Walaupun terasa ngilu Ji sun tetap memaksakan menggenjot kemaluannya keluar masuk ke bagian yang paling dalam di liang kewanitaan kekasihnya itu.

Sesaat Lee eun byong merasakan sensasi luar biasa dari denyutan batang kemaluan Ji Sun yang bergetar-getar hebat mengaduk-aduk liang rahimnya mata gadis itu merem melek keenakan tak kuasa menahan sensasi nikmat yang menjalari selangkangannya.

“Dasar bejat..!! Tak bermoral…terkutuk kau anjing. apa kau tak kasihan kepada ibumu?! masih ada cara lain untuk cari uang dasar tidak tahu malu kalian!!”Secara tiba-tiba, pantat telanjang Park Ji Sun terasa panas ketika sebuah kaleng minuman ringan dari salah seorang pejalan kaki yang marah menimpuknya.

Keduanya terlonjak kaget kemaluan Ji Sun langsung terlepas bergoyang-goyang naik turun. Nampak cairan precum kenikmatannya meleleh lepas terbawa angin. Menetes ke aspal jalanan.

Keduanya medadak tersadar oleh makian beberapa orang yang lewat dan geram kepada aksi cabul mereka. Entah kenapa, tiba-tiba bayangan wajah kedua orang tua mereka berdua berklebatan didalam kepala mereka masing-masing.

Rasa penyesalan mendalam seakan-akan menghunjam jantung mereka. Tiba-tiba keduanya dilanda rasa malu yang luar biasa dengan ketelanjangan mereka.

Tangan Ji Sun berusaha menutup kemaluannya tetapi kemaluannya yang sudah 4 hari ini tidak mau lemas, kepala penisnya masih menyeruak nongol dari sela-sela telapak tangannya.

Demikian pula dengan Lee eun byong telapak tangan mungilnya tidak cukup lebar untuk menutupi dadanya yang besar dan selangkangannya yang berbulu lebat merimbun. Sehingga tetap saja helai demi helai bulu kemaluannya yang hitam lebat masih menyeruak melewati sela-sela jarinya.

Matanya terasa berkaca-kaca sesaat kemudian Ia sudah tak kuasa lagi membendung derai air matanya lagi. Tangisnya langsung meledak.

Keduanya langsung kikuk berjongkok meringkuk berusaha menutupi ketelanjanganya sambil menangis tersedu-sedu.

“Waduh kacau nih….Apa..?!!…ada dimana?….Lari!!!! ada Polisi….!!!!”Suara Natsume di ear phone seakan memecah gendang telinga Park Ji sun mereka berduapun langsung kaget celingukan.

“Gawat ada polisi Eun byong. Kita harus lari kesana cepat..!!!”Kedua pasangan itu langsung mengambil langkah seribu.

Dalam keadaan telanjang bulat, mereka berdua lari terbirit-birit menuju kearah gedung bangunan 60 lantai yang sedang dikerjakan. Beberapa kali Lee eun byong nyaris terjatuh hampir hilang keseimbangan karena tangannya sibuk berusaha menutupi kelaminnya.

Akhirnya ia tidak lagi mempedulikan ketelanjangannya tangannya kini berayun sempurna untuk mengimbangi tubuhnya.

Tanpa disadari mereka berdua, beberapa kamera yang terpasang di sudut jalanan masih tetap aktif bergerak menyorot pelarian mereka. Salah satu Lensa-lensa beresolusi tinggi yang tersebar di berbagai tempat secara aktif memfokuskan kepada dada besar Lee eun byong yang kini bergoyang bebas mengayun kencang kekanan kekiri dengan liar.

Lensa yang lain menyorot secara detail kelebatan rambut kemaluannya yang tersibak angin nakal. Merekam dengan detil belah tipis clistorisnya yang nampak samar dibalik kerimbunan bulu-bulu kemaluannya.

Dalam kepanikannya, Lee eun byong secara tidak sadar sampai terkencing-kencing. percikan air seni kekuningan itu memancar membuncah tanpa bisa terkontrol lagi membasahi aspal jalanan.

Sementara lensa lain yang juga beresolusi tinggi dengan cermat mengabadikan moment saat cairan-cairan bening kental yang secara tidak sengaja menyembur keluar dari ujung kepala penis Ji sun. Kantung biji pelirnya yang juga bergoyang kencang tak terkontrol dengan sempurna berhasil diabadikan.

“Eun byong kita berpencar kau lari dulu aku akan mencoba mengalihkan perhatian polisi-polisi itu.”Dengan panik Park ji sun menyuruh kekasihnya untuk kabur lebih dulu.

“Tapi….kau bagaimana..?!!”Dengan tak kalah paniknya Lee eun byong tetap masih ingin bersama kekasihnya.

“Jangan pedulikan aku, cepat nanti kita malah tertangkap semua cepat..!!”Dengan setengah berteriak Park ji sun berusaha keras meyakinkan kekasihnya itu.

“Baik lah janji kau harus selamat!”Akhirnya Lee eun byong meneruskan pelariannya. Mulutnya berkomat-kamit memohon keselamatan dari dewa-dewi beruntung akhirnya ia sudah berhasil masuk ke area gedung.

Dengan terburu-buru ia menuruni tangga yang belum sempurna dibangun untuk turun menuju ke lantai basement seperti yang direncanakan.

Beberapa kali tubuhnya terhuyung-huyung nyaris jatuh akibat kehabisan nafas ketika akhirnya langkahnya mendadak terhenti.

“Celaka nampaknya aku tersesat aduh bagaimana ini..?”Lee eun byong menjadi kebingungan ketika dirinya terperangkap di ruangan buntu.

Jantungnya semakin berdegup kencang saat menyadari bahwa dia tidak sendirian. Di ruangan itu ada sekitar 50 orang buruh bangunan. Mereka berbadan tinggi tegap dengan kulit gelap nampaknya mereka adalah buruh kontrak yang berasal dari India.

Para buruh bangunan itu sedang berkumpul nampaknya mereka sedang menikmati santap siang sejenak riuh canda mereka mendadak terhenti ketika mereka menatap tubuh bugil Lee eun byong yang tersaji indah didepan mata mereka.

“Wel…wel…wel…mimpi apa kita semua ada gadis cantik telanjang bulat dan datang kemari apakah pak mandor sengaja mengirimkannya untuk kita? Hoii….Pak Mandor Thanks ya lo tau aja sudah 5 bulan aku tidak menggauli wanita.”Gerombolan buruh bangunan itu bersorak sorai kegirangan.

Seloroh-seloroh kurang ajar terdengar bersahut-sahutan di lain pihak,Lee eun byong merasa lututnya menjadi lemas nasib yang sangat buruk sudah jelas tergambar didepan matanya dengan kebingungan ia berusaha menutupi payudara dan alat kelaminnya dengan tangannya

“Hei…cantik masih kelihatan tuh pentil lo..ha…ha…ha….”Lee eun byong langsung terkaget buru-buru ia berusaha merapikan posisi tangannya tapi untuk menutupi kedua pentil susunya ia malah lupa bahwa tangannya yang satu lagi sedang digunakan untuk menutupi kemaluannya.

“Idih…jembutnya lebat amat kelihatan tuh..!!bwaha..ha..ha…”Lee eun byong menjadi semakin panik kini ia kebingungan bagian mana yang harus ditutupi.

Dengan panik Lee eun byong mencoba berputar kesana kemari mencoba mencari celah untuk meloloskan diri tapi kepanikannya itu justru semakin memancing birahi kuli-kuli bangunan itu yang sudah sangat lapar akan belaian wanita

“Busyet itu susunya nafsuin banget hayo goyang yang kenceng biar lebih ngondoy..brur.”Beberapa dari mereka bahkan sudah telanjang bulat dan bersiap siap menerkam tubuh Lee eun byong.

Tiba-tiba sebuah tangan hitam kekar yang penuh bulu berhasil membekuknya, dalam sekejap mata 5 orang kuli bangunan itu sudah mengerubutinya.

Lee eun byong ketakutan saat salah seorang kuli bangunan tiba-tiba melompat kerahnya, memeluknya dan menindih tubuhnya dari atas..

“AWW…MMMMPH!” Gadis malang itu menjerit, namun kuli bangunan itu menghentikannya dengan memaksa menciumnya, Lee eun byong tak berdaya untuk menghentikan ciuman itu,… ” MMMMMMPH “

Kuli bangunan itu menekan lidahnya masuk, memaksa gadis itu membalas permainan lidahnya, dan mengunci tubuh bugil gadis itu agar tetap menciumnya, sementara tangannya mulai meremas salah satu payudaranya.

Air mata Lee eun byong mulai menetes, terpaksa ia harus menerima ciuman dari kuli bangunan yang bau itu. Sementara tangan bajingan itu makin brutal meremasi payudaranya, ia berusaha menghindari ciuman pria hitam yang bau itu namun tak berdaya melepasakan diri dari keinginan hewani kuli bangunan yang sudah birahi itu.

“MMMMPH!” Lee eun byong mendesah hampir pingsan kehabisan nafas.

Kuli bangunan itu begitu menyukai, aroma dari bibir gadis itu, demikian juga dengan payudaranya yang begitu besar. Kuli itu menggunakan kakinya untuk mengangkangkan kaki gadis malang itu, dan mulai menekan penisnya di bibir vagina gadis itu.

Tubuh Lee eun byong menggelinjang saat ia merasakan penis Kuli bangunan itu yang menekan dan mencoba masuk dibibir kemaluannya yang masih kering.

Lee eun byong dapat merasakan bagaimana penis itu mulai mengeras dan menekan tubuhnya. Dia menjerit namun kembali tertahan oleh lidah kuli bangunan itu yang kembali menciumnya dengan liar.

Sementara tangan pria india itu masih meremas-remas sambil memilin puting susunya, payudara Lee eun byong mulai memerah akibat perbuatan kuli bangunan itu.

Pria India itu melepaskan Lee eun byong itu sambil tertawa terbahak-bahak.“Kau cantik sekali!”

“Tolong ….tolong lepaskan saya … !!”Lee eun byong mencoba memohon meskipun ia tahu akan sia-sia belaka.

“Hmmm, mungkin, tapi aku akan membuat kamu “ngecreet” lebih dahulu, bagaimana kalo aku menghisap dadamu yang besar itu ?? “

Kuli itu mencolek-colek memainkan payudara Lee eun byong yang mengayun-ayun indah, bebas tanpa penyangga sebelum membenamkan wajahnya ke payudara Lee eun byong yang besar itu

“AWWW! jangan! AWWW!”Lee eun byong menjerit, saat ia dapat merasakan lidah kasap pria hitam yang besar itu memoles seluruh permukaan payudaranya.

Pria hitam itu dengan lihay menggerakan lidahnya, menghisapi payudara montok itu, sementara tangannya pun ikut meremas-remas sebelah payudara yang lain. Tubuh Lee eun byong bergetar-getar merasakan sensasi nikmat itu.

” Ahhhh… ” Lee eun byong meraung, saat dia merasakan lidah kuli bangunan itu bergerak demikian cepatnya menstimulasi dirinya, Lidahnya menyelusur dengan cepat seperti mengurut-urut pentil susunya yang sudah mengacung tegang.

“MMMM…” Dengan nikmat pria itu tak bosan-bosannya menjilati payudara Lee eun byong , Mmmph..mmmph!”Suara dengus nafasnya terdengar bagaikan lokomotif kereta yang sedang melaju kencang.

Pria itu mencaplok salah satu payudara Lee eun byong, menjilatinya, menghisapinya, sambil meremas-remasnya, jemarinya tangannya memainkan puting kanan gadis malang itu, sementara bagaikan bayi kelaparan pria jelek itu menyusu diputing kirinya.

“AWWWWWW!” Lee eun byong kembali menjerit saat kuli bangunan itu semakin brutal mengigit dan menghisapi payudaranya

Wajah gadis malang itu bergerak kesana-kemari, diserang oleh kuli bangunan yang sudah demikian bernafsunya, menyedot secara bergantian di payudaranya, menghisapinya tanpa henti, sambil memainkan putingnya dengan lidahnya

Kuli bangunan itu terus menjilati gundukan daging kenyal yang membusung menantang. Tanpa bosan-bosannya menghisapinya dengan kuat, sebelum tangannya mulai turun menjelajahi hutan belantara yang tumbuh hitam lebat merimbun di selangkangan Lee eun byong.

“Jangan, jangann ”Lee eun byong memohon saat dia merasakan jari-jari kasar kuli bangunan itu menyibakan bulu-bulu kemaluannya, berusaha menemukan itilnya.

“Dengan nafas memburu kuli bangunan itu, menatap kemaluan Lee eun byong yang ditumbuhi bulu-bulu lebat berwarna hitam mengkilap. Kemaluan wanita terbaik yang pernah dilihatnya, terlihat begitu rapat dan kencang.

Lee eun byong menjerit saat jemari kasar kuli bangunan itu mulai menelisir bibir kemaluannya, bermain dengan itilnya sampai membuat tubuhnya mengelinjang tanpa disadarinya.

Sementara jemari kasar pria itu terus menstimulasi itilnya, tangan pria jelek itu menarik betis Lee eun byong agar mengangkang lebih lebar, dan lalu mengganti jari-jari tangannya yang kasar dengan lidahnya.

“AWWW! OH , jangan hentikan,.. ”Lee eun byong menjerit saat ia merasakan lidah tebal pria berkulit legam itu memoles kemaluannya, menyelusup kedalam liang kemaluannya, sambil menghisapi itilnya, tubuh gadis malang itu tanpa sadar mengejang menikmati sensasi ini.

Pria india kuli bangunan itu terus menerus menghisapi itilnya sambil menjilati permukaan kemaluannya. Tubuh Lee eun byong mengejan beberapa kali ketika secara tidak sengaja beberapa helai bulu kemaluannya tercerabut menyelip diantara gigi-gigi kuning pria kasar itu.

Tubuhnya bergetar, mulutnya mendesah tangannya berusaha menepis kepala yang membenam di tengah selangkangannya, namun desahan itu hanya membuat penis kuli bangunan itu makin mengeras saja.

Lee eun byong mendesah tak karuan saat ia merasakan lidah kuli bangunan itu menyapu kemaluannya, sesekali. Kuli bangunan itu dengan mahir menghisapi kemaluan Lee eun byong, memberikan kenikmatan yang tak diharapkan. Seluruh tubuh gadis itu mulai bergairah, tanpa terasa kemaluannya mulai basah lembab mengeluarkan cairan.

“Ah, ah, ah, ah.”Lee eun byong mendesah ” Ya ampun, oh Tidaaak !! “

Lee eun byong menatap penis hitam pria india itu yang telah menegang, ia terbelalak tak percaya melihat ukuran luar biasa penis itu, dan membayangkan betapa sakitnya bila penis itu sampai menyetubuhinya.

Pria India itu tersenyum mesum saat ia menyadari gadis cantik ini ketakutan melihat ukuran kemaluannya.

“Hey, hey lo suka dengan kontol besarku ya..?!”

“Tidak, bajingan kau..hentikan!”Lee eun byong memohon. Sementara ia terus berjuang mengalahkan nafsu birahi yang makin menguasai dirinya. Sementara vaginanya makin terasa hangat dan menjadi basah kuyup oleh cairan precum kenikmatan bercampur air liur kuli bangunan itu.

Pria itu lalu menurunkan betis Lee eun byong, mencengkram pinggulnya dan langsung menyentakkan penisnya dalam lobang kemaluannya.

Lee eun byong mulai kesakitan, sementara kepala penis kuli bangunan itu makin menekan masuk di mulut kelaminnya, Lee eun byong berusaha keras untuk melepaskan diri. Ia tidak ingin ada kemaluan pria lain selain Park ji sun yang berhak memasukinya, namun perlawanannya tiada artinya dibandingkan dengan ukuran tubuh kuli bangunan yang biasa bekerja kasar Pria itu tetap mencengkramnya kuat-kuat

”Tunggu, jangan aku mohon tidak akan muat.. “Lee eun byong terus menerus merengek mohon dikasihani

”Aku Tahu, dan itu akan membuat ini sempurna”Ia tertawa” Lihat sisi baiknya, penisku yang besar ini akan memuaskanmu.”

“Tidakkk!”Lee eun byong menjerit sejadinya, sementara penis pria itu sedikit demi sedikit mulai menancap masuk dalam liang kemaluannya. Mata gadis malang itu melotot menahan sakit. Sementara penis jumbo itu makin terbenam dalam, seakan merobek dinding kelaminnya.

“Ya kau sekarang milikku…manis !!!”Kuli bangunan itu menyentak sambil menyodokkan penisnya dalam-dalam.

“AH! AH! YA TUHAN !! YA TUHAN AMPUN..!! ”Gadis malang itu menjerit lagi dan lagi

Kuli Bangunan itu mulai menggoyangkan penisnya maju mundur, keluar masuk dalam liang kemaluan Lee eun byong, membelah kemaluan sempitnya dengan kesetanan.

“AWWWWW..!!”Lee eun byong menjerit-jerit, merasakan bagaimana penis yang demikian besarnya itu menyetubuhinya, perlahan rasa sakit itu memudar, berganti kenikmatan yang sebenarnya tak diinginkannya.

Tubuh pria India yang hitam legam itu mendekap tubuh putih bersih Lee eun byong yang begitu indah, sambil terus menerus meremas-remas payudaranya

Penis raksasa itu terus menerus menggenjot tubuhnya. Menghantamnya dengan deburan-deburan kenikmatan yang demikian hebatnya.

Tubuh bugil gadis itu menggelinjang, setiap kali penis raksasa itu keluar masuk dari lobang kemaluannya. Perlahan ia makin dekat dengan Orgasmenya, Sementara tangan dan mulut kuli bangunan itu terus menerus menstimulasi payudaranya.

“OH, OH, OH NO! AHHH! MMMMM! TTOLONG JANGGANN!”Tubuh bugil gadis malang itu pun mulai kehilangan kontrol dirinya.

“Ayolah cantik, berorgasmelah, ayo, aku ingin mendengar kau menjerit nikmat!!”Kuli bangunan itu terus membisikan bisikan-bisikan cabul.

“Tidak akan…AWWWWWWW..!!”Lee eun byong menjerit sejadinya ketika akhirnya pertahanan dirinya jebol saat sebuah orgasme dahsyat menerpa nya.

Lee eun byong belum pernah merasakan perasaan semacam ini sebelumnya. Seluruh tubuhnya serasa terbakar, nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Tanpa sadar dia mulai menggerakan tubuhnya mencari kenikmatan mulai mencari penis kuli bangunan itu, Dalam keadaan terbakar api birahi yang sangat dahsyat sedikitpun dia tak menyesalinya.

“OH Tuhan….shhh…maafkan aku Ji sun..aku tak kuasa menolak rasa nikmat ini arg….egh….ah…ahh…oh..!”Lee eun byong Mendesah.

Lee eun byong menjerit dan mendesah seluruh syaraf tubuhnya mengejan menikmati setiap orgasme yang menghantamnya, lagi dan lagi, bagaikan sebuah ledakan nuklir dalam kepalanya.

Sementara kemaluannya telah basah kuyup tak henti-henti mengeluarkan cairan orgasme, memberikan kenikmatan tak terkira pada dirinya.

“Ahhhhhh!”Lee eun byong kembali terpekik

Kuli bangunan itu menangkap wajah Lee eun byong, mendorong mulutnya pada bibir gadis itu, menciumnya, sambil mendekapnya kuat-kuat.

Lee eun byong kehilangan seluruh kontrol tubuhnya, dan mulai membalas ciuman cabul kuli bangunan itu. Akibat nafsu birahi yang sudah mencapai ubun-ubun, ia secara tak sadar otomatis melakukannya sendiri.

Tubuh telanjang keduanya saling berpelukan dan mulai menjatuhkan tubuh mereka keatas tanah, sebelum akhirnya kuli bangunan itu melepas dekapannya pada tubuh gadis malang itu. Lee eun byong mulai tenang dan tersadar kembali, air matanya mulai menetes.

Kuli bangunan itu menyeringai penuh kemenangan kearah teman-temannya yang riuh rendah menyorakinya. Ia menatap Lee eun byong yang telah dikalahkannya itu.

Pria cabul itu tertawa terkekeh-kekeh melihat korbannya menangis, Tangannya mulai kembali menempel di payudara gadis itu, meremasnya dan memilin putingnya.

“Bajingan!!.” Lee eun byong menangis sambil memaki kuli cabul itu. “Keparat kau..!!,”

“Hey, aku baru saja mulai sayang, masih ada dua lubang lagi kan? dan teman-temanku nampaknya sudah tidak sabar lagi ingin bersenang-senang denganmu”Kuli bangunan itu tersenyum-senyum penuh kemenangan sambil memberi tanda ke pada kawan-kawannya untuk maju mendekat.

Lee eun byong bahkan sudah menyerah saat tangan-tangan kasar milik kuli-kuli bangunan yang lain bermain dengan payudaranya. Ia tahu bila ia melawan hanya akan membuat mereka mengerjainya lebih brutal lagi.

Bahkan kini kedua payudaranya masing masing sudah berhasil dihisap oleh dua mulut dari dua kepala yang berbeda jerit tangis histeris Lee eun byong sama sekali sudah tidak dipedulikan lagi.

Kini ia dapat merasakan sekujur badannya telah dijelajahi oleh gesekan-gesekan puluhan lidah kasap yang menyapu secara membabi buta.

Tubuhnya bahkan sampai melengkung bagaikan busur panah ketika merasakan suatu hisapan yang kuat luar biasa yang berpusat di selangkangannya.

“Aih gurih sekali memeknya..slurp…slurp.hh.h..sret..srett.cret…glek.. lezaat… mak..nyuss..tenan.”Tanpa merasa jijik sedikitpun salah seorang kuli itu menghirup cairan kewanitaan Lee eun byong. Lidah nakalnya dengan buas mengaduk-aduk selangkangannya.

Lee eun Byong mengejan sesaat ketika merasakan itilnya digigit-gigit kecil tanpa bisa dikontrol lagi, reaksi alami tubuhnya memerintahkan liang kewanitaanya untuk memancarkan suatu cairan.

Dengan deras entah air kencing atau cairan precum kenikmatan tiba-tiba meluncur begitu saja dari selangkangannya yang dengan gembira langsung disambut oleh mulut lapar seorang kuli berwajah jelek hitam dan berjenggot tebal.

Akibat organ sensitifnya itu terus-menerus dihujani rangsangan lidah yang begitu dahsyat, akhirnya Lee eun byong pun kembali mulai merintih-rintih keenakan perlahan tapi pasti rasa takut dan malu digantikan oleh nafsu birahi yang kembali meledak-ledak.

“Argh….aduh..duh…”Tiba-tiba Lee eun byong dapat merasakan lobang anusnya ada yang mengorek-ngorek dengan jari dan tak lama kemudian terdengar suara orang meludah. Bersamaan dengan itu dapat dirasakannya kini lobang anusnya terasa basah dan hangat disusul oleh desakan benda tumpul yang lunak tapi kenyal dan keras.

Perlahan penis besar itu menyentuh anusnya .

Lee eun byong merasakan ” ja..jangan ..jangan di situ tolong…”Kuli itu hanya tersenyum.

”AGHHHH …. SAKIT … Oh..tidak…jangan disitu argh….sakit….tolong…ampun Ji sun tolong aku…argh” jeritan Lee eun byong terdengar memilukan, liang anusnya seakan robek.

Penis Kuli bangunan itu dengan kasar mulai, menembus anusnya, dengan sekali tekan. Sakit, perih, itu yang di rasakan gadis itu.

Penis itu seakan mengoyak anusnya. Sakit yang di rasa anus Lee eun byong menjalar hingga ke perutnya. Perutnya menjadi terasa kejang dan mules oleh desakan kemaluan raksasa kuli-kuli bangunan itu.

Tapi sebaliknya kuli bangunan itu merem melek kenakan merasakan jepitan yang nikmat, dan rasa hangat, di seluruh batang kemaluannya yang sedang diremas-remas oleh dinding anus korbannya.

Lima menit berlalu , anusnya terus di sodok sodok penis besar Kuli bangunan itu. Tubuh Lee eun byong sudah tak kuat lagi meronta , suaranya pun hilang. Hanya bunyi nafasnya berdengus-dengus, seperti orang sesak nafas. Kuli bangunan itupun puas dengan tindakkannya , Penis besarnya telah memuncratkan sperma unutk yang ke dua kali .

Entah sudah berapa lama Lee eun byong digilir oleh puluhan kuli bangunan itu ketika akhirnya kilauan cahaya yang menyilaukan menyorot tubuh bugilnya yang sedang digauli oleh puluhan kuli bangunan

“Ini Polisi hey kalian bubar…bubar semuanya…!!!”Terdengar beberapa kali raungan sirene yang disusul perintah membubarkan diri dari corong sebuah megaphones

“Hu….hu….Apa-apaan ini? bukan hadiah dari pak mandor?”Sumpah serapah dan makian-makian kotor riuh rendah bersahut-sahutan meluncur dari puluhan bibir jelek kuli bangunan tersebut.

“Hayo….bubar….atau kalian akan ikut kami tangkap bersama gadis ini.”Tubuh bugil Lee eun byong tersandar lesu di tiang pancang gedung.

Dalam hati dia sedikit bersyukur akhirnya siksaan sexual terhadap dirinya berhenti matanya nanar menatap kosong ke arah rombongan polisi itu.

Dari kejauhan dia dapat mengenali sesosok tubuh bugil kekasihnya Park ji sun yang rupanya sudah lebih dulu dibekuk.

“Kalian berdua kami Tahan dengan tuduhan berbuat cabul di area publik dan mengganggu ketentraman umum dan juga merusak moral anak-anak. Kalian berhak diam dan mendapatkan pengacara? mengerti? sekarang ikut kami kekantor.”Dengan kasar tubuh bugil Park ji sun dan Lee eun byong segera digelandang menuju truk tahanan polisi.

“Maafkan aku Lee eun byong aku tidak bisa melindungimu.”Park Ji sun berbisik lirih didekat kekasihnya. Ia begitu prihatin melihat keadaan tubuh bugil kekasihnya yang penuh berlumuran ceceran sperma. Bau cairan air mani bercampur keringat juga masih menyengat ditubuh telanjang kekasihnya itu.

“Tak apa-apa Ji Sun mungkin sudah takdir kita bernasib buruk”Dengan terbata-bata disela-sela derai air matanya Lee eun byong mencoba menghibur dirinya sendiri dan kekasihnya.

Jarinya mencoba memijit-mijit area sekitar lobang anusnya yang masih terasa perih rasanya masih seperti ada kemaluan pria yang menancap didalamnya sehingga Ia merasa agak sulit untuk berjalan dengan normal.

“Diam kalian jangan ribut dan jalan cepat sedikit kalian hanya merepotkan kami. Kalian memang pantas diberi pelajaran.” Kepala Komandan regu polisi yang telah berumur itu nampak bengis membentak mereka berdua.

Mereka berdua digiring ke sebuah truk tahanan polisi yang cukup besar mirip dengan truk pengangkut tentara yang bisa memuat sekitar 20 orang pada bagian belakangnya. Sekilas mereka berdua merasa sepertinya pernah melihat beberapa wajah para polisi itu tapi entah dimana.

Beberapa orang polisi itu juga mempunyai kamera yang nampaknya hampir sama dengan yang digunakan Hatake. Polisi itu dengan seksama mengarahkan kameranya ke tubuh bugil mereka berdua yang terhuyung-huyung digelandang menuju truk tahanan polisi.

Setibanya di truk mobil polisi, mereka jadi salah tingkah kali ini mereka benar-benar mati kutu dan kembali merasa malu luar biasa. Sepanjang perjalanan menuju kantor polisi, tubuh mereka berdua tetap dibiarkan telanjang bulat bugil tanpa tertutup secuil kain sama sekali.

Dengan muka merah padam menahan malu mereka berdua berusaha menutupi alat kelamin masing-masing dengan cara berpelukan erat memanfaatkan tubuh masing-masing untuk saling menutupi alat kelamin mereka.Tapi usaha mereka itu malah membuat mereka berdua nampak seperti sedang berusaha bersetubuh.

“Bangsat sudah tertangkap pun masih mau ngentot lagi benar-benar bejad kalian. Dan lo cewek sudah gatel ya? masih kurang tadi digilir sama kuli-kuli India yang berkontol besar? masih pengin nambah ?”Tak habis terpikirkan oleh mereka berdua bagaimana mungkin seorang aparat penegak hukum dapat mengucapkan kata-kata kasar dan kotor seperti itu.

“Ampun pak tidak pak..!!”Mereka berdua merasa benar-benar dilecehkan oleh para polisi itu.

“Lalu kenapa lu peluk-peluk cowok lu?”Dengan senyum mengejek kembali sang komandan menanyakan hal konyol yang seharusnya tidak perlu dipertanyakan.

“Saya malu pak telanjang bulat begini”Lee eun byong dengan lirih menjawabnya. Mukanya semakin merah padam mendengar ucapan-ucapan yang semakin menyudutkannya.

“Oh jadi lo masih punya malu?”Kembali sang komandan menghujani pertanyaan-pertanyaan yang meruntuhkan mental mereka berdua.

“Bener pak saya malu sekali sekarang”Deraian air mata Lee eun byong semakin deras mengalir mengiringi ucapannya.

“Kalo malu kenapa kalian berani ngentot di jalan umum?”Kini semakin jelas para polisi ini ingin sedemikian rupa menghancurkan harga diri mereka berdua.

“Kami butuh uang pak makanya kami main film porno”Lee eun byong mengatakan yang sejujurnya tentang motif mereka.

“Bohong kamu….!!! Bikin film porno di Jepang itu legal dan ada peraturannya. Produser bodoh mana yang mau berurusan dengan hukum dengan bikin jenis film porno yang sudah dilarang oleh pemerintah..?!! Kalian pasti punya kelainan seks ya..?!! udah ngaku saja..!!”Para polisi itu terus menerus menyerang secara psikologis.

“Bener pak kami tidak bohong. Tolong pinjami kami baju pak. Sungguh kami kapok dan malu sekali”Mereka berdua berharap agar dipinjamkan baju untuk sekadar menutupi ketelanjangannya.

“Bohong…pembohong…kampungan…!!! Kalian itu sudah putus urat malunya kalo kalian punya malu tidak mungkin kalian ngentot di jalanan umum yang ramai dasar sinting. Kalian terus membohongi kami ya..??!! Kalian harus di kasi pelajaran.”Dengan bentakan keras komandan polisi itu tetap tidak mau percaya pada penjelasan mereka berdua.

“Ampun pak tidak berani pak”Mereka berdua menjadi sangat panik mereka begitu takut membayangkan akan kembali di deportasikan ke korea utara. Negri yang dengan susah payah sudah berhasil mereka tinggalkan.

“Ya udah jangan bohong cepat ngaku kalo kalian memang suka ngentot di jalanan sambil ditonton orang banyak nafsu kalian akan lebih bergairah dan baru bisa ngecrot.”Para polisi itu sengaja memaksa mereka berdua untuk membuat pengakuan seperti yang di maunya

“Tapi pak…”Mereka berdua mati-matian berusaha melunakan hati para polisi tersebut.

“Mau bantah lagi?Cepat ikuti ucapanku yang tadi dengan suara keras atau biji pelermu akan aku injak sampe pecah biar lo jadi impoten. Mau di kasari dulu atau mau sendiri?”Diluar dugaan ternyata para polisi itu bertindak sangat kasar.

“Baik pak… Sa…saya suka ngentot di jalanan sambil ditonton orang banyak saya akan lebih bergairah dan baru bisa ngecrot.”Menyadari posisinya sebagai imigran gelap yang tidak menguntungkan dengan terpaksa Park ji sun akhirnya menuruti memberikan pengakuan seperi kemauan mereka

“Heh….!!! lo yang cewek juga ngomong yang kenceng seperti cowokmu itu cepet….!!!”Tak puas hanya dengan pengakuan Park ji sun, kini para polisi itu beralih ke Lee eun byong untuk memberikan pengakuan yang serupa.

Ba…ba..baik pak.. S..ss..saya suka ngentot di jalanan sambil ditonton orang banyak saya akan lebih bergairah dan baru bisa ngecrot.”Tak pernah terpikirkan oleh Lee eun byong ia harus mengucapkan pengakuan cabul seperti itu diluar kehendak dan kenyataan yang sebenarnya.

“Sekarang bersama-sama”Para polisi itu tersenyum-senyum penuh cibiran kepada mereka berdua. Sementara salah seorang polisi yang lain sengaja memfokuskan arah kameranya kearah selangkangan masing-masing silih berganti lalu kearah atas tepat memfokuskan ke wajah mereka berdua. Raut wajah yang penuh rasa malu dan panik berhasil dengan baik diabadikan oleh kamera polisi itu.

Sa….sa…ya suka nge…ngentot di jalanan sambil ditonton orang banyak saya akan lebih bergairah dan baru bisa ngecrot.”Dengan lesu mereka sekali lagi menuruti kemauan para polisi itu dan berharap semuanya agar cepat berakhir.

“Apa-apan nih kalian mau mempermainkan kami lagi ya..?!! Ga kedengeran tau ngomong yang kenceng…!!.”Rupanya tak begitu saja para polisi itu mengerjai mereka

Saya suka ngentot di jalanan sambil ditonton orang banyak saya akan lebih bergairah dan baru bisa ngecrot.”Hati mereka berdua semakin tidak karuan menerima terror mental dari para polisi itu.

“Lebih kenceng..lagi..!!.”Para polisi itu saling mengedipkan matanya satu sama lain sambil tersenyum-senyum mesum. Nampaknya ada sesuatu yang tidak beres pada mereka.

“SAYA SUKA NGENTOT DI JALANAN SAMBIL DITONTON ORANG BANYAK SAYA AKAN LEBIH BERGAIRAH DAN BARU BISA NGECROT..!!!”Setengah berteriak mereka berdua akhirnya kembali menuruti keinginan konyol para polisi itu.

“Sekali lagi…!!”Kata Komandan itu kepada mereka berdua sambil melotot.

“SAYA SUKA NGENTOT DI JALANAN SAMBIL DITONTON ORANG BANYAK SAYA AKAN LEBIH BERGAIRAH DAN BARU BISA NGECROT…!!”Akhirnya dengan berteriak mereka berdua untuk terakhir kalinya menuruti keinginan gila polisi ini.

“Ha….ha…..nah begitu baru bagus..!!”Senyum penuh kemenangan tersungging di bibir para polisi itu

“Pak kami sudah menuruti kemauan bapak sekarang tolong pinjami kami baju pak”Dengan penuh harap mereka berdua ingin segera dipinjami baju.

“Kurang Ajar jadi maksudmu lo mencoba membuat aku ketularan penyakit sinting mu dan gantian aku yang bugil begitu ya?”Dengan suara mengglegar komandan polisi itu kembali membentak mereka.

“Tidak pak bukan begitu maksudnya”Park ji sun menjadi gelagapan di pojokan seperti itu.

“Jadi Maksudmu Apa…!!!?…aku kasi tau kalian ya, hanya anjing yang bisa ngentot di sembarang tempat, dan kalian telah melakukan itu. Kalian tak lebih seekor anjing. Dan anjing tidak perlu memakai pakaian bukan..?”Melihat lawannya kebingungan polisi itu jadi semakin memojokan mereka dan menghinakannya sedemikian rupa.

Lee eun byong dan Park Ji sun hanya menunduk terdiam mereka benar-benar merasa dipermainkan oleh polisi-polisi ini. Akhirnya mereka memilih diam karena dengan banyak bicara malah akan lebih mempersulit keadaan.

“Nah kalian tadi sudah ngaku sendiri kalian punya kelainan seks dan suka mengganggu ketenangan publik. Dan kalian juga bermoral bejad penjahat kelamin maniak sex. Teman-temanku semua tadi mendengar pengakuan kalian. Kami juga punya bukti rekaman video pengakuan kalian.”Dengan nada sinis kembali para polisi itu mengejek keadaan mereka.

“Tapi pak tadi kami mengaku karena disuruh bapak”Kali ini Park ji sun sudah tidak bisa menyembunyikan kekesalannya lagi secara tidak sadar bantahan ketus itu meluncur begitu saja dari mulutnya.

“Kurang ajar….!!! Lagi lagi kalian menuduhku mengancam kalian. Kalian punya saksi tidak..!!? teman-teman apa aku memaksa demikian…!!?”Mendengar jawaban Park ji sun Polisi itu menjadi semakin emosi.“Aku punya hukuman yang pantas bagi orang yang punya kelainan seks seperti kalian. Nih Balsem gosok lo olesin sampe habis balsem gosok ini ke kontol cowok lo ngarti? habis itu lu kocok kontolnya tapi pake telapak kaki lo dan harus sampe ngecrot paham?kalo belom ngecrot belom boleh berhenti.”

“Ampun pak Kasihanilah kami”Mereka berdua kali ini benar-benar terkejut dengan ancaman hukuman yang sudah benar-benar kelewatan

“Cepaat..!!”Nampaknya komandan polisi itu tidak main-main dengan ancamannya

“Dengan terpaksa akhirnya Lee eun byong mengoleskan seluruh isi botol balsem gosok itu ke kemaluan Park Ji Sun yang sudah mulai meringis-ringis menahan pedih dikemaluannya.

Lee eun byong duduk dihadapan Park ji sun tubuhnya sedikit menengadah keatas kedua tangannya diturunkan sedikit kearah belakang untuk menyangga tubuhnya. Dan dengan perlahan Lee eun byong mulai mengocok kemaluan kekasihnya yang sudah penuh dilumuri balsem gosok dengan menggunakan telapak kakinya

Hawa panas dari balsem gosok itu secara perlahan mulai menggigit kemaluan Park ji sun. Kini mulai dari biji pelir sampai kepala penisnya telah berwarna merah keunguan dan membengkak

“Aduuhh…duh…aduh…argh….”Ji sun mulai merasa kesakitan mulutnya meringis-ringis berusaha menahan sakit yang luar biasa sementara itu Lee eun byong berhenti dan mulai menangis histeris.

“Jangan berhenti..!! Teruskan atau aku injak biji pelirnya dan kupotong pentil susumu untuk makanan anjing!”Dengan kejam komandan polisi itu tetap memerintahkan mereka untuk melanjutkan hukuman yang diberikan.

Ditengah-tengah rasa sakit yang luar biasa Park ji sun masih sempat mengangguk memberi tanda kepada kekasihnya agar menuruti kemauan mereka

“Wadauuwww….auww.auw…auw….arghhh…”Akhirnya rasa sakit yang hebat sudah tidak tertahankan oleh Park ji sun. Tubuhnya berjingkrak-jingkrak berguling-guling tak beraturan didasar bak truk polisi yang tak seberapa luas.Beberapa polisi itu lalu membekuk dan memborgol tangan Park ji sun di kaki kursi.

“Ha…ha….ha….Rasain lo biar mateng tuh kontol jadi kontol panggang bumbu balsem hayo terusin ngocoknya sampe ngecrot itulah upah bajingan kelamin maniak sex amoral seperti kalian..”Derai tawa para polisi itu sama sekali tidak mencerminkan sikap sebagai seorang abdi Negara yang seharusnya patut dicontoh

Setelah Lebih dari 20 menit dikocok kemaluan Park ji sun akhirnya memancar cairan mani lengket bening bercampur darah dan kemudian disusul oleh air kencing yang memancar deras tanpa tertahankan lagi

“Kurang ajar siapa yang suruh lo kencing truk ku jadi kotor tau kalian memang benar-benar menjengkelkan sekarang kalian berdua minum air kencing yang masih tercecer jilat sampai tak ada sisa lagi tau

Dengan tangis yang tiada henti akhirnya mereka berdua menjilati seluruh sisa air kencing yang berceceran dilantai truk. Beruntung sebagian besar air kencing itu sudah habis melewati sela-sela lantai

Park ji sun yang sudah kepayahan hanya dapat terkesiap saat komandan polisi yang sudah berumur itu tiba-tiba meremas-remas payudara montok kanan kekasihnya yang sedang menangis tersedu-sedu di bahunya sambil terkekeh-kekeh.

Melihat komandannya meremas-remas payudara montok kanan Lee eun byong, maka para anak buahnya juga tak kalah berani. Beberapa pasang tangan mereka pun segera ikut beraksi.

Tangan kanan salah seorang anak buah komandan polisi itu meremas-remas pantat
bahenol Lee eun byong. Dan dengan begitu beraninya tangan kirinya merabai selangkangannya. Tampak Lee eun byong menggelinjang sambil berusaha keras menepis tangan itu

Tapi tampaknya polisi muda itu marah karena tepisan Lee eun byong dan tangan polisi muda itu tiba-tiba mendorongnya sehingga Lee eun byong jatuh terduduk di pangkuan komandannya.

Seperti ketiban durian runtuh, Komandan polisi yang sudah tua itupun
dengan serta merta tangan kirinya memelintir keras-keras puting susu pink kecoklatan yang sebesar biji gundu itu. Dan tanpa menunggu waktu komandan polisi tua itupun meremas-remas kasar kedua payudara montok Lee eun byong

Dengan tangan terborgol di kaki kursi Park ji sun tak berdaya melihat kekasihnya meringis merasakan bagaimana komandan polisi tua itu meremas-remas kasar kedua payudara montok kekasihnya.

“Eeeeegggghhhh……ampun pak”didengarnya kekasihnya itu merintih saat sang komandan polisi tua itu memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu pink kecoklatan itu

“Aaampuuuun Tuaaaaan…s..saakiiiit Tuaaaan ….”rintih Lee eun byong menghiba. Kini entah mengapa, Park ji sun menjadi terbiasa melihat lelaki memperlakukan tubuh kekasihnya sesuka hatinya.

“Ampuuuuuuuuun paaak …….”Lee eun byong mengerang saat Komandan polisi itu begitu keras menarik kedua puting susunya hingga ia terpaksa tertunduk mengikuti tarikan komandan polisi itu sambil kedua tangannya memegang kedua payudara montok nya

“Kamu memalukan pelacur!!”Bentak komandan polisi itu

“Ampuuun pak …”rintih Lee eun byong dan komandan polisi yang mukanya memerah, melepas tarikan di kedua puting susunya

Park ji sun melihat kekasihnya mengeluarkan air mata, seakan batinnya dapat merasakan betapa sakitnya kedua puting susu kekasihnya karena tarikan jari-jari tangan komandan polisi itu.

Komandan polisi tua itu memangku Lee eun byong kemudian membelai dahinya
dan membersihkan air matanya dengan tissue.

“Hap” tiba-tiba komandan polisi tua itu kembali melahap sebelah kiri payudara montok Lee eun byong dan dengan cepat komandan polisi tua itu melepas kenyotannya dan segera berpindah ke payudara sebelahnya.

“Kamu berdiri..!”Katanya. Menyadari membantah hanya akan membuat para polisi itu akan menjadi semakin brutal, maka Lee eun byong hanya menurut saja ketika komandan polisi tua itu memposisikannya berdiri diantara dirinya dan beberapa anak buahnya.

Mereka lalu menarik bahu Lee eun byong membuat gadis itu berdiri merunduk sehingga kedua tangannya bertumpu pada pinggul pria dihadapannya dan kedua payudara montok gadis itu bergelantung bebas dengan indahnya.

Kemudian, mendekatlah dua kepala polisi muda yang lain itu ke kedua payudara montok Lee eun byong dan hampir bersamaan kedua mulut polisi muda itu dengan rakus seperti bayi kelaparan langsung melahap dan mengenyoti kedua payudara montoknya.

Kini Lee eun byong bagai menyusui kedua bayi raksasa yang kehausan yang membuat dirinya menggelinjang dan kepalanya merunduk kemudian mendongak dengan kedua bola mata yang terbalik berputar-putar.

Mulut gadis itu mendesis-desis merasakan kenyotan kedua mulut polisi muda itu di kedua belah payudaranya.

Park ji sun akhirnya hanya bisa pasrah merelakan tangan polisi muda itu turun dan mengelus-elus paha padat kekasihnya dan akhirnya menyelusup ke selangkangan kekasihnya dan mulai menggosok-gosok itilnya sehingga pantat bahenol kekasihnya itu menungging nunging berusaha menjauh dari usapan-usapan cabul polisi-polisi itu.

Lalu tangan polisi muda yang lain itu berhasil meraih pantat bahenol
Lee eun byong dan menariknya ke depan sehingga gadis itu mau tak mau menekuk lututnya setengah jongkok.

Dan karena kedua lutut Lee eun byong terganjal kaki salah seorang polisi muda yang lain yang masih asyik mengerjai bagian tubuhnya yang lain sehingga terkangkanglah paha sexy Lee eun byong

Rupanya Komandan polisi tua itu melihat posisi Lee eun byong yang setengah jongkok terkangkang maka dimainkannya jari-jemarinya di kerimbunan bulu kemaluan yang hitam lebat milik gadis malang itu.

Tanpa membuang waktu, komandan polisi tua itupun langsung menggosok-gosok selangkangan Lee eun byong menggantikan tangan anak buahnya yang kini kembali berpindah mengerjai puting payudaranya..

Hanya beberapa menit komandan polisi itu menggosok-gosok itil dan bibir kemaluan Lee eun byong, terdengarlah kecipak lendir kemaluan gadis itu dimana pantat bahenolnya bergetar, bergoyang, maju mundur, dan menggelinjang tak karuan.

“Ooouugggghhhhh …shh...”Park ji sun mendengar Lee eun byong mendesis-desis saat dilihatnya jari tengah tangan kanan komandan polisi itu yang sedang mengerjai kekasihnya itu menembus masuk liangkemaluan gadis malang itu yang sudah basah kuyup oleh lendir kemaluannya.

Lalu polisi muda itu mengangkat kaki kanan Lee eun byong dan diletakkan di kursi samping truk sehingga posisinya seperti anjing jantan yang sedang kencing.

Polisi muda itu kemudian memeluk perut Lee eun byong dan sedikit mengangkatnya dari arah belakangsehingga kini pantat bahenol gadis itu menungging dan kedua kakinya terkangkang lebar.

Ia menggosok-gosok kembali selangkangan Lee eun byong yang merunduk sehingga pantat bahenol gadis itu maju mundur tak karuan sedangkan kedua payudara montok gadis itu terus dihisap dan di kenyot-kenyot oleh mulut dua polisi muda itu secara bergantian

Hati Park ji sun semakin hancur berkeping-keping saat melihat kekasihnya menggeleng gelengkan kepalanya. Kedua mata kekasihnya itu nampak meredup kemudian terbelalak lalu kedua matanya terbalik karena serbuan gencar pada kedua payudara montoknya dan sapuan-sapuan lidah kasap di selangkangannya

Nafas Lee eun byong mendengus-dengus dan keringatnya semakin deras membasahi tubuhnya. Sementara rekan-rekan polisi cabul itu hanya terkekeh-kekeh melihat aksi mesum komandan dan rekan sekerjanya yang asyik mengeroyok Lee eun byong sambil mengocok batang kemaluannya masing-masingyang masih di dalam celananya

Polisi muda itu rupanya kurang puas dan kini dia berlutut di bawah tubuh Lee eun byong yang masihmenungging. Kedua tangan pria itu langsung mengarah ke selangkangan gadis itu dan dengan kasarnyapria itu menguak lebar bibir kemaluan gadis itu dengan jari-jari tangannya yang hingga Lee eun byongmelenguh.

Begitu lebarnya pria itu menguak bibir vagina Lee eun byong hingga nampak liang kemaluannya yang berwarna pink ikut ternganga lebar

“A..a…ampun pak..!!!”Lee eun byong mengerang dan pantat montoknya tersentak menungging.

“Ha ha …. kau apakan dia koq sampe ia berteriak…??? Haa ..haa…ha…”Tanpa daya Park ji sun mendengar komandan polisi mesum itu terkekeh-kekeh

“Ia ga suka main halus boss, mintanya dikasari…he…he…he..”Polisi muda itu menjawab pertanyaan konyol komandannya sambil terkekeh-kekeh kegirangan.

Mata Park ji sun semakin nanar saat dua polisi cabul itu mulai mengeluarkan kemaluannya dari balik seragam celana dinasnya.Batang kemaluan komandan polisi itu tampak setengah menggantung belum berdiri demikian juga dengan anak buahnya

“Hayoo….isep …barang gue cepetan..!!!Komandan itu dengan suara mengglegar membentak Lee eun byong

Tiba-tiba komandan polisi itu memegang kepala Lee eun byong yang masih menunduk berusaha memalingkan mukanya dari kemaluan polisi bejat yang tengah mengerjainya

Mengetahui korbannya berontak, dengan kasar polisi itu menjambak rambut panjang Lee eun byongsehingga kepala gadis malang itu terpaksa menengadah tak dapat bergerak bibirnya meringis menahan sakit.

Belum sempat Lee eun byong mengaduh, komandan polisi itu sudah memencet hidung korbannya hinggaLee eun byong gelagapan dan tak dapat bernafas.

Komandan polisi itu lalu mendekatkan selangkangan nya ke wajah Lee eun byong dan mengusap-usapkan batang kemaluannya ke wajahnya. Polisi itu kemudian memaksa masuk biji pelirnya ke mulutnya yang terbuka.

“Aduuuuggghhhh ….”Park ji sun mendengar polisi itu mengaduh. Rupanya Lee eun byong menggigit biji pelir polisi tua itu

“Kurang ajar kamu….!!!”Rekan-rekan komandan itu langsung menghajar Lee eun byong sehingga biji pelir komandannya dapat terselamatkan. Dalam hati Park ji sun memuji keberanian kekasihnya untuk melakukan perlawanan.

Tetapi akibat dari perbuatannya itu hanya semakin memperparah siksaan gerombolan polisi bejat itu terhadap mereka berdua. Beramai-ramai mereka membalas perbuatan gadis itu dengan mengoleskan balsem gosok ke selangkangan gadis malang itu.

“Nah sekarang terimalah pembalasanku lonte.!!.Anget bukan memek lo…ha…ha…”Komandan polisi itu nampak puas sambil sesekali tangannya mengelusi biji pelirnya yang masih sedikit ngilu.

“Heh lo entotin cewek lo cepet..!! ngga usah pake protest lagi dan lo lonte… lo kan cewek gatel Heh lo ngentot yang kenceng cewek lo ga puas tau..!!!”Setelah melepaskan borgol di tangannya, mereka memaksa Park ji sun untuk menjejalkan kemaluannya yang masih berlumuran balsam gosok ke lobang kemaluan kekasihnya.

Park Ji sun dengan terpaksa menyodok-nyodokan kemaluannya ke lobang kemaluan kekasihnya. Tapi akibat siksaan fisik yang dialaminya, setiap kali kulit penisnya bergesekan dengan dinding kemaluan Lee eun byong, itu berarti siksaan yang luar biasa menyakitkannya.

Sedangkan Lee eun byong pun dapat merasakan bibir kemaluannya lama kelamaan mulai panas mengigit akibat balsem gosok yang teroles secara merata di seluruh alat kelaminnya itu. Senyum licik puas tersungging di rombongan polisi itu.

“Yeah sudah cukup disini karena kami kasihan, kami sepakat untuk melepaskan kalian sudah sana pergi Dengan kasar polisi-polisi itu menendang pantat telanjang pasangan itu. Sehingga terjerembab di jalan

“Ahgh…!!”Dan mereka berduapun tersungkur di rerumputan dekat apartemen mereka

“Dagh….ha..ha..ha..ha..ha..ha selamat ya kalian sudah berhasil kami kerjai…… bwa ha…ha….ha…..”Rupanya seperti dugaan mereka berdua,para polisi itu adalah polisi gadungan bayaran tuan Ryuji Watanabe.

Dengan tubuh masih telanjang bulat dan berbau air mani bercampur kencing Lee eun byong dan Park Ji sun saling berpelukan dan bertangisan mereka meratapi nasib mereka yang sangat buruk.

“Astaga kalian kenapa?apa yang terjadi untung nona Mirai tetangga mereka berhasil menemukan kedua orang itu yang masih tergolek kepayahan dalam telanjang bulat tanpa sehelai benangpun di halaman apartemen mereka.

Kedua orang malang itu sudah tidak mampu berkata-kata lagi dengan beramai-ramai tubuh bugil mereka berdua digotong kembali ke flat apartemen mereka dan akhirnya hari yang menyeramkan inipun berakhir

Tiada ulasan: