Cari Blog Ini

Rabu, 10 November 2010

GADIS Eksibisionis


March 13, 2009nanaku34Leave a commentGo to comments

Rate This

Ini ceritaku yang ketiga. Setelah kedua ceritaku sebelumnya dimuat di sumbercerita.com, aku mendapatkan banyak sekali e-mel. Ada yang menasihatiku untuk menghentikan kebiasaanku, ada yang mengajak berkenalan sampai yang tanpa basa basi mengajakku bercinta.Sebelumnya aku minta maaf kepada para pembaca yang hantar e-mel tetapi tidak aku balas.Aku tidak punya banyak masa dan memang aku sedikit selektif dalam menjawab e-mel yang masuk.

Selama setahun terakhir ini banyak hal yang aku lakukan dan mungkin menarik bagi pembaca yang kebetulan suka dengan cerita-ceritaku sebelumnya. Saat ini aku sudah punya pacar (sebut saja namanya Peter). Baru sekitar satu tahun aku jalan dengan dia. Peter orang Amerika yang bekerja sebagai pekerja ekspatriat di tempatku bekerja. Yang aku suka dari Peter, dia sangat romantis dan sangat menyokong kebiasaan eksibisionisku. Katanya dia sendiri boleh terangsang bila membayangkan kegilaan-kegilaanku dan bahkan dia sering memberikan idea kepadaku untuk menggoda lelaki lain bila kami sedang pergi berdua.

Cerita ini akan memuatkan beberapa pengalaman atau hal-hal seru yang kulakukan setahun terakhir.

Bali, February 2002
Aku berulang tahun di bulan Februari dan hadiah yang aku dapat dari Peter adalah bercuti berdua ke Bali selama tiga hari.
Kami ambil cuti dari kantor sehari dan menghabiskan akhir pekan di Bali. Di sana kami menginap di Hard Rock Hotel dan bilik yang kami tempati terletak di tingkat bawah dan menghadap taman. Walaupun tidak ramai, banyak juga orang yang berjalan melewati bilik kami baik pengunjung maupun pekerja hotel. Sesuai dengan kebiasaanku, aku selalu membiarkan korden terbuka sehingga orang yang lewat bisa melihat ke dalam dan aku akan pura-pura tidak tahu. Aku akan melepaskan semua pakaianku dan berjalan-jalan atau tiduran dengan santai di bilik. Peter sendiri biasanya masih mengenakan seluar pendek dan dia memang tidak seberani aku. Bila tahu ada orang di luar yang memperhatikanku, jantungku akan berdegup lebih kencang dan hal ini dapat membuatku terangsang. Bahkan pada masa menempah makanan dari bilik aku tidak mensia-siakan peluang untuk menggoda pekerja hotel. Begitu pintu bilik diketuk, aku masuk ke bilik mandi dan Peter yang membukakan pintu. Setelah itu aku akan keluar dari bilik mandi tanpa mengenakan apa-apa dan pura-pura tidak tahu kalau ada orang lain di dalam bilik. Sangat menarik memperhatikan reaksi orang bila tiba-tiba melihat seorang wanita telanjang bulat berdiri di hadapannya. Aku sudah sering melakukan hal ini dan reaksi orang biasanya berbeza-beza.

Hari Sabtu selepas makan pagi aku dan Peter turun ke kolam renang. Waktu itu aku mengenakan baju tanpa lengan (tanpa bra) dan seluar pendek putih yang bawahnya lebar, tentu saja tanpa seluar dalam juga seperti biasanya. Aku cari tempat yang strategik di tangga menuju ke kolam renang dan aku duduk di situ sambil membaca buku. Kakiku aku renggangkan dan bila ada orang yang berjalan ke arahku pasti dapat dengan jelas melihat bulu kemaluan dan kerana aku menunduk sambil membaca buku, orang yang melihatku boleh dengan tidak memandang kelangkangku tanpa takut bertatapan mata denganku. Ada beberapa lelaki yang berjalan bolak-balik ke arahku untuk dan setiap kali lewat mereka pasti melihat ke arah kelangkangku.

Cukup lama aku duduk di situ sampai Peter memanggilku dan mengajakku berenang. Di kolam renang aku lihat banyak pengunjung yang sebahagian besar pelancong asing (Australia atau Jepun) dan ada 2 wanita yang aku lihat bertelanjang dada. Aku tahu kalau wanita akan terlihat lebih seksi bila tidak benar-benar telanjang kerana akan memancing imajinasi lelaki.Pada waktu aku berjalan ke arah kolam renang banyak lelaki yang memperhatikan aku kerana baju atasanku cukup ketat dan kedua-dua putingku menonjol jelas di balik kain yang tipis itu. Ada sekelompok anak muda yang berbisik-bisik setelah melihatku dan aku yakin mereka membicarakan aku. Memang itu tujuanku sebenarnya. Begitu sampai di kamar ganti aku lepaskan pakaianku dan aku kenakan baju renang merah muda yang aku bawa. Belahan dada baju renangku cukup rendah dan lapisan dalamnya baik atas dan bawah sudah aku lepaskan.

Hasilnya buah dadaku dicetak jelas dan puting serta rambut kemaluan yang lebat juga akan terlihat jelas bila baju renangku sudah basah. Walaupun baju renangku masih kering putingku yang besar dan berwarna coklat kemerahan terlihat samar-samar. Aku keluar bilik tukar dan dengan santai berjalan ke arah kolam renang. Orang-orang terus memandangiku dan kemudian aku masuk ke dalam air dan berenang ke arah Peter. Setelah sekitar 20 minit berenang, aku keluar dari air dan luar biasa sensasi yang aku rasakan kerana puting dan rambut kemaluan dicetak jelas dan hampir semua mata lelaki (dan juga wanita) memandang ke arahku. Aku turun handukku dan sambil berdiri menghadap kolam aku angkat kedua-dua tanganku dan mengeringkan rambutku. Banyak pasang mata yang menatap ke aku dan menikmati tubuhku yang nyaris telanjang dan hanya ditutupi baju renang tipis dan basah itu.

Setelah rambutku setengah kering, aku berjalan perlahan-lahan ke arah tempat berbaring yang ada di sisi kolam renang. Aku berbaring telentang di situ sambil mataku aku pejamkan dan kakiku aku buka sedikit. Orang yang lewat atau berenang ke arahku boleh dengan jelas melihat rambut kemaluanku yang basah di balik baju renang yang aku kenakan, apalagi kedudukan kakiku sedikit terbuka. Beberapa helai rambut kemaluan juga sengaja aku keluarkan masa di dalam air agar lebih menggoda. Aku menikmati saat-saat itu dan mungkin juga para lelaki yang melihat.

Jakarta, Mac - April 2002
Walaupun aku yakin ada juga wanita yang mempunyai kebiasaan yang sama denganku, aku sendiri jarang sekali menemukan wanita lain yang seperti aku.
Baru pada sekitar bulan Mac-April tahun ini aku bertemu dengan wanita eksibisionis lain. Waktu itu hari Sabtu dan aku sedang jalan-jalan di Pasaraya Blok M sendiri. Aku makan di food court di basement dan duduk sekitar 4 meter di depanku seorang wanita yang usianya sekitar 25an. Wanita itu mengenakan rok yang pendek dan duduk dengan kedua kaki yang terbuka cukup lebar sehingga seluar dalam putihnya terlihat jelas. Aku perhatikan banyak lelaki yang melihat ke arahnya dan sepertinya dia cuek saja.

Pertama aku pikir mungkin dia tidak sedar kalau kedudukan duduknya seperti itu, tapi begitu dia bertatapan mata dengan lelaki yang duduk sebaris denganku dan tersenyum, baru aku tahu kalau ternyata dia sengaja menggoda para lelaki dengan sengaja mempertontonkon pahanya yang putih dan seluar dalamnya. Aku perhatikan dia terus sampai dia juga tersenyum kepadaku. Kemudian aku beranikan diri menghampiri dia dan aku terus terang katakan kalau aku tertarik dengan apa yang dia lakukan kerana aku juga sering melakukan hal yang sama. Setelah itu kami berbual panjang lebar dan dia bercerita kalau memang dia juga senang menggoda lelaki dan kebiasaan ini sudah dia lakukan sejak masih di SMU. Dia minta nombor telponku dan kami janjian untuk satu saat pergi berdua untuk have fun sambil mempraktikkan 'hobby' kami.

Minggu depannya kami janjian ketemu di Plaza Senayan dan sebelumnya sudah merancang pakaian apa yang akan kami kenakan. Aku pakai rok pendek ketat warna coklat muda dan baju atasan longgar warna coklat tua dengan potongan dada rendah. Temanku (sebut saja Ira) mengenakan baju atasan ketat dan rok pendek jeans. Kami berdua masih mengenakan bra kerana tujuan kami hanya untuk menggoda dan kami tidak mahu kelihatan murahan dan sengaja pamer. Memang kami berdua tidak mengenakan seluar dalam, tapi kecuali ada orang yang memperhatikan, hal itu tidak terlalu mencolok. Tempat-tempat strategik untuk menggoda lelaki adalah di eskalator, food court dan juga di kedai-kedai.

Beberapa kali aku sengaja membongkokkan badan sambil pura-pura melihat-lihat barang untuk lelaki yang lewat dapat melihat buah dadaku walaupun aku masih mengenakan bra.Atau aku akan berjongkok sambil melihat barang di rak paling bawah dengan posisi kaki sedikit terbuka sehingga pahaku terlihat jelas dan mungkin juga bila kedudukannya tepat, orang dapat melihat rambut kemaluan. Rok jeans yang Ira kenakan sangat pendek dan bila dia berdiri sambil membongkokkan badan, bahagian belakang roknya akan terangkat sampai hampir mencapai selangkangan. Di eskalator Ira juga beberapa kali membongkokkan badannya dan orang yang ada di belakangnya pasti bisa melihat selangkangannya dari bawah dan tahu kalau Ira tidak mengenakan seluar dalam. Biasanya orang yang melihat akan terus memandangi kami berdua dan selepas itu berbisik-bisik.

Biar saja, kami pura-pura tidak tahu dan terus terang menikmati hal ini. Di department store Ira boleh idea untuk pura-pura cuba baju di kamar pas yang terletak agak di tengah dan dipadati pengunjung di sekitarnya. Ira akan melepaskan semua pakaiannya, berdiri menghadap kaca dan kemudian aku akan pura-pura masuk untuk melihat baju yang akan dia beli. Tentu saja waktunya aku pilih sampai ada lelaki di sekitar bilik pas dan pintunya akan aku buka lebar-lebar. Orang di sekitar situ pasti dapat melihat Ira yang sedang berdiri telanjang di depan cermin.

Setelah Ira selesai, kami akan cari tempat lain dan kemudian giliran aku untuk melakukan hal yang sama. Di food court, kami cari tempat duduk di sisi escalator menghadap orang yang sedang naik. Dengan sedikit membuka kaki kami, orang yang naik eskalator boleh dengan jelas melihat selangkangan kami bahkan mungkin rambut kemaluan kerana aku duduk pas di samping eskalator .. Beberapa anak muda kami lihat beberapa kali turun naik eskalator sambil tertawa-tawa dan memperhatikan kami. Seperti biasa, kami pura-pura tidak tahu dan dengan santai menghabiskan makanan kami.

Sampai sekarang kami masih suka pergi berdua walaupun kadang-kadang hanya berbelanja biasa dan tidak melakukan yang aneh-aneh.

Bogor, July 2002
Pertengahan Julai 2002 syarikat tempatku bekerja mengadakan training selama tiga hari di hotel Novotel Bogor.
Ada sekitar 30 orang yang ikut dan aku tidur sekamar dengan teman wanita satu bahagian. Kerana kebanyakan rakan kantorku juga masih muda (sekitar 25? 35 tahun), acaranya jadi cukup fun dan tidak membosankan. Di hari kedua aku ajak beberapa teman untuk main kad di kamarku setelah makan malam dan ada 3 orang yang mau ikut, semuanya lelaki. Bilik kamarku juga cukup besar sehingga 5 orang di bilik tidak terlalu sempit.

Di kamarku, kamar mandinya ada dua, satu di dalam bilik dan satu lagi yang menghadap taman dan ditutupi oleh pokok-pokok. Setelah selesai makan malam aku minta teman-teman priaku untuk langsung saja ke kamarku bila sudah selesai makan. Rakan sekamarku masih makan dan dia bilang akan segera menyusul kalau sudah selesai. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan dan pintu kamarku sengaja aku buka sedikit supaya teman-temanku bisa langsung masuk. Begitu sampai di bilik, aku langsung menuju ke bilik mandi yang menghadap taman, melepaskan semua pakaianku dan mandi sambil berdiri di pancuran air. Kalau ada yang masuk bilik pasti dapat langsung melihatku mandi kerana pintu dan korden antara bilik dan bilik mandi aku buka lebar.

Setelah sekitar 5 minit aku mandi terdengar pintu depan diketuk. Aku pura-pura tidak mendengar dan kerana pintunya sedikit terbuka ketiga teman kantorku langsung masuk tanpa menyedari kalau aku sedang mandi. Aku berdiri menyampingi bilik dan sambil keramas aku pura-pura tidak tahu kalau ada orang di bilik. Kedua-dua tanganku kuangkat dan buah dadaku yang cukup besar terlihat jelas dari samping. Setelah aku selesai keramas, aku buka kakiku dan dengan kedudukan lutut sedikit ditekuk, aku mulai menyabuni kemaluan aku dengan perlahan-lahan dan pura-pura tidak tahu kalau ada tiga orang lelaki di bilik dan sedang memperhatikanku.

Ada sekitar 3 minit mereka berdiri di bilik dan melihatku mandi. Begitu salah satu dari mereka memanggilku, aku pura-pura kaget dan menyuruh mereka keluar. Mereka tidak berganjak dan aku keluar dari pancuran dan berjalan menghadap mereka ke arah tuala yang sengaja aku taruh di dalam bilik. Sambil pura-pura panik, aku langsung menutup badanku dengan tuala dan menegur mereka kenapa masuk tanpa mengetuk pintu. Salah satu dari mereka menjawab kalau tadi mereka sudah ketuk pintu tapi tidak ada jawapan dari dalam, sehingga mereka masuk sendiri.

Kemudian aku turun baju tidurku, ke bilik mandi dalam dan memakai baju tidurku. Aku tidak memakai bra dan seluar dalam lagi sehingga putingku terlihat samar-samar di balik baju tidurku yang nipis dan pendek. Begitu aku keluar dari bilik mandi, mereka masih tersenyum-senyum melihatku. Mungkin mereka juga masih shock setelah melihat aku mandi. Salah satu dari mereka kemudian meledekku dan bilang kalau aku lupa mengenakan bra dan seluar dalamku. Aku jawab kalau aku tidak perduli, toh barusan mereka sudah melihat aku mandi.Tak berapa lama kemudian teman sekamarku masuk dan kami mulai main kad di katil. Pada waktu main kad, beberapa kali aku menukar posisi duduk dan ketiga teman priaku dengan senangnya akan memandangi kelangkangku yang tidak ditutupi apa-apa. Lucunya tidak ada satupun yang memberikan komentar dan mereka semua pura-pura tidak memperhatikan.

Anyer, October 2002
Walaupun banyak orang yang pernah melihat tubuh telanjangku, aku belum pernah difoto bugil.
Peter yang memberikanku idea untukku dan untuk imej yang dihasilkan bagus, dia menyuruh jurugambar professional kenalannya untuk mengambil gambar-gambarku.Lokasinya sendiri kami putuskan di pantai dan kami pilih Anyer kerana di sana juga ada hotel yang bagus sehingga kami juga dapat mengambil gambar di hotel.

Ada tiga orang crew fotographer, sang fotografer sendiri dan dua orang pembantunya untuk urusan lightning dan membawa semua perlengkapannya. Sebelum pergi aku bawa banyak baju yang menurutku seksi, dari baju tidur sampai baju renang. Begitu sampai di hotel dan berehat sebentar, kami membahas pose-pose yang akan kami buat dan juga pakaian yang akan aku kenakan. Sesi pertama diambil di bilik hotel, dari masih mengenakan baju lengkap sampai aku benar-benar bugil. Selama sekitar 1 jam pemotretan aku juga berganti-ganti posisi dan baju. Fotograferku bilang kalau tidak sukar mengarahkan gayaku kerana aku terlihat sangat comfortable.

Dia sendiri pernah beberapa kali diminta untuk melakukan pemotretan di mana modelnya telanjang dan biasanya model-modelnya masih risih dan malu-malu sehingga kadang-kadang menyulitkan. Keesokan paginya kami bangun pagi-pagi dan melakukan pemotretan di pantai yang masih sepi. Ada sekitar 1.5 jam kami melakukan pemotretan dari aku mengenakan pelbagai baju renang, bikini, G-string tanpa atasan, kemeja putih yang dibuat basah sampai aku telanjang bulat dengan pose yang mencabar. Sang fotografer bilang kepadaku kalau aku sangat berani, apalagi pada akhir pemotretan, sudah ada banyak orang di pantai dan mereka menontoni kami dari jauh.

Ada sekitar 150 foto yang dihasilkan dari hasil pemotretan dua hari di Anyer. Sekarang foto-fotonya dibagi menjadi tiga album. Dua album pertama berisi foto-fotoku dengan pakaian sexy atau setengah telanjang dan album terkini foto-foto bugilku dengan berbagai pose yang mencabar. Dua album pertama aku taruh di ruang tamu apartemenku dan yang terakhir hanya untuk konsumsi orang-orang yang sudah dekat denganku. Fotoku yang menurut Peter paling sexy adalah waktu aku memakai seluar dalam putih dan kaos singlet tipis yang dibuat basah. Di gambar itu, aku tidak benar-benar telanjang tapi puting dan rambut kemaluan terlihat sangat jelas di balik pakaian yang basah.

END

Tiada ulasan: